Universitas tidak hanya menjadi tempat untuk mengejar ilmu pengetahuan tetapi juga menjadi entitas bisnis yang berkompetisi untuk menarik perhatian siswa dan stakeholder lainnya. Salah satu strategi yang sering ditempuh oleh universitas adalah menggunakan nama tokoh terkenal dalam membentuk identitasnya. Apakah penggunaan nama tokoh benar-benar memiliki dampak signifikan pada branding dan kepercayaan di dunia pendidikan tinggi?
Fenner School of Environment and Society di Australian
National University menunjukkan bagaimana penggunaan nama tokoh dapat
menciptakan kesadaran dan identifikasi di bidang spesifik. Nama Fenner mengacu
pada Sir Frank Fenner, seorang ilmuwan terkemuka di bidang virologi dan
lingkungan. Dengan mengaitkan nama dengan bidang studi dan keahlian tertentu,
lembaga ini berhasil memberikan fokus yang jelas pada program-program
lingkungan, dan secara tidak langsung memperkuat citra universitas di mata para
pelamar dan industri terkait.
Crawford School of Public Policy
juga merupakan contoh bagaimana penggunaan nama dapat membangun reputasi di
bidang kebijakan publik. Dengan mengambil nama dari Sir John Crawford, seorang
ekonom dan pengambil kebijakan terkemuka, lembaga ini mampu memanfaatkan
warisan akademis dan pengalaman praktis Crawford untuk memberikan landasan yang
kuat bagi program-program kebijakan publik. Hal ini memberikan kepercayaan pada
mahasiswa dan pihak berkepentingan bahwa lembaga ini memiliki pemahaman yang
mendalam dalam memahami dan menangani isu-isu kebijakan di tingkat global.
Penggunaan nama tokoh dalam
menamai fakultas atau jurusan di universitas memang memiliki dampak yang
signifikan pada branding dan kepercayaan. Nama-nama tersebut menciptakan
asosiasi dengan prestise, pengetahuan, dan keahlian yang terkait dengan tokoh
tersebut. Ini bukan hanya sekadar strategi pemasaran, tetapi juga cara efektif
untuk membangun identitas yang kuat dan membedakan universitas dari yang lain.
Meskipun penggunaan nama tokoh
dapat membawa keuntungan besar, universitas juga dihadapkan pada tantangan dan
pertimbangan etis. Penting untuk memastikan bahwa penggunaan nama tokoh
tersebut relevan dengan bidang studi atau keahlian yang terkait. Selain itu,
universitas perlu mempertimbangkan bagaimana nama tersebut dapat memengaruhi
inklusivitas dan keberagaman di kampus.
Penggunaan nama tokoh dalam nama jurusan atau fakultas di universitas dapat menjadi langkah strategis yang cerdas dalam membentuk identitas dan meningkatkan kepercayaan. Namun, keberhasilan tidak hanya terletak pada nama itu sendiri, melainkan pada bagaimana universitas mengelola dan mengintegrasikan warisan akademis dan nilai-nilai yang terkandung dalam nama tersebut ke dalam misi dan visi institusi.
Komentar
Posting Komentar