Budaya merupakan sebuah warisan tak berwujud yang turun temurun dan hidup dalam kehidupan masyarakat. Salah satu ritual unik yang diwariskan dari generasi ke generasi di kalangan masyarakat Sunda adalah upacara penyambutan bagi mereka yang baru pulang dari rumah sakit.
Pada saat seseorang kembali ke
rumah setelah menjalani perawatan di rumah sakit, keluarga yang ada di rumah
memiliki tradisi khusus. Mereka akan menyiapkan campuran beras dan bawang merah
yang direndam dalam air. Campuran ini bukan untuk diminum atau dimakan. Saat
orang yang baru pulang berjalan memasuki rumah, air campuran tersebut
dipercikkan ke bekas jejak langkahnya. Dikatakan bahwa prosesi ini bertujuan untuk mencegah
penyakit atau energi negatif yang mungkin menempel pada pasien saat di rumah
sakit agar tidak dibawa masuk ke dalam rumah. Dengan demikian, rumah tetap
terjaga dari energi buruk dan seluruh anggota keluarga pun terlindungi.
Campuran Air Beras Bawang |
Ibu
saya menceritakan pengalamannya disambut dengan ritual ini. Ibu saya belajar mengenai
tradisi ini dari nenek, ibu dari ayah. Saat itu, ibu saya baru saja pulang dari
rumah sakit setelah melahirkan. Nenek melakukan ritual percikan air beras dan
bawang merah ini. Namun, sebagai orang yang awam akan budaya Sunda ketika itu, ibu hanya mengikuti
tanpa bertanya alasan di balik ritual tersebut. Bagi nenek, tradisi ini adalah
bentuk doa dan harapan agar keselamatan dan kesehatan selalu menyertai anggota
keluarganya.
Kini, tradisi ini kembali menghampiri keluarga kami. Saat Kenji, keponakan saya, pulang dari rumah sakit setelah dirawat akibat demam berdarah, ibu, dengan penuh rasa cinta dan kepedulian, ingin melakukan ritual yang sama. Sayangnya Teh Yumi menolak untuk menjalankannya. Walaupun bagi sebagian orang, ritual ini mungkin dianggap sebagai sebuah kepercayaan lama, namun bagi kami, ini adalah wujud nyata dari kasih sayang, doa, dan harapan keluarga agar selalu diberikan kesehatan dan keselamatan.
Komentar
Posting Komentar