Di tengah gempuran anime Isekai yang ceritanya tidak jauh dari pahlaman melawan raja iblis, adalah salah satu anime dengan genre ini yang cukup membawa angin segar. Isekai, yang secara harfiah berarti dunia lain, merupakan jenis cerita yang tokoh utamanya terkirim ke dunia lain, baik melalui reinkarnasi ataupun berpindah dimensi. Plot cerita yang paling umum adalah karakter utama dipanggil ke dunia lain untuk dijadikan pahlawan (hero) yang nantinya akan melawan raja iblis. Anime Isekai Yakkokyu (Parallel World Pharmacy) menawarkan cerita yang berfokus tentang peran apoteker yang menyembuhkan pasiennya.
Mengembangkan Pengetahuan Kesehatan di Abad Pertengahan
Seorang
apoteker di bumi wafat karena kelelahan bekerja. Kemudian ia terbangun di tubuh
lainnya dan dunia yang asing baginya. Ternyata si apoteker bereinkarnasi di
tubuh Farma, seorang apoteker muda dari sebuah keluarga apoteker ternama.
Seperti biasa, latar belakang tempatnya adalah medieval fantasy—Eropa di
abad pertengahan dengan tambahan bumbu sihir. Di kerajaan tempat Farma bereinkarnasi,
ilmu farmasi dan teknologinya belum seperti di dunia asal Farma.
Berbekal
pengetahuan farmasi dan kedokteran abad ke-21, Farma mulai mengembangkan bidang
kesehataan di tempatnya. Banyak hal yang oleh awam, bahkan tabib kerajaan,
belum tahu. Misalnya penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri disenangi di
kalangan bangsawan karena efek pemutihan kulitnya yang instan. Padahal
penggunaan dalam jangka panjang bisa membahayakan kesehatan penggunany. Setelah
meyakinkan ratu penguasa kerajaan, akhirnya ada aturan tentang pelarangan edar
kosmetik berbahan merkuri.
Pada
kerajaan di dunia baru ini, ada dua golongan apoteker: apoteker untuk golongan
elit, serta apoteker masyarakat biasa. Apoteker yang biasa menangani
pasien-pasien bangsawan dan keluarga kerajaan memiliki akses terhadap
pengetahuan dan riset terbaru di bidang kesehatan. Mereka juga dapat memperoleh
bahan baku obat yang relatif langka di pasaran dengan lebih mudah. Hasilnya
obat-obat yang diresepkan biasanya lebih manjur.
Apoteker
masyarakat biasa akses informasi dan material lebih terbatas. Walaupun mereka
menjual jasa dan obat dengan harga yang lebih terjangkau, tetapi ada obat dan
metode perawatan yang tidak efekti. Akibatnya terdapat kasus-kasus penanganan
yang salah, hingga menyebabkan kehilangan nyawa. Masalahnya, warga kelas bawah
tidak mampu membayar biaya apoteker elit yang harganya selangit. Para apoteker
tersebut juga biasanya enggan untuk memberikan perawatan kepada selain golongan
bangsawan.
Melihat
fenomena ini Farma merasa miris karena di kehidupan sebelumnya ia merasa akses
kesehatan sudah terbuka lebar. Semua lapisan masyarakat dapat memperoleh
layanan kesehatan dan obat yang sama. Ia berkeinginan untuk membuka toko obat
yang dengan harga terjangkau dan bisa diakses oleh semua orang. Ia miliki
tekad, “Useful knowledge is ough to share with anyone.”
Farma yang Semangat Berbagi Ilmu Kesehatan
Keinginan
Farma ini sempat mendapatkan kecaman dari para apoteker kerajaan. Mereka
menuduh bahwa Farma bisa tidak patuh tradisi dan bisa mengancam keutuhan negeri.
Alasan lainnya mungkin mereka khawatir akan kehilangan ceruk pasar dengan
apotek revolusionernya Farma. Singkat cerita, Farma yang berhasil menyembuhkan
sang ratu dari sakit kerasnya, akhirnya mendapatkan dukungan kerajaan dan
berhasil membuka apotek impiannya.
Menyebarkan Luaran Penelitian
Saya
setuju dengan prinsip Farma yang mendukung untuk penyebaran informasi yang
berguna untuk masyarakat luas. Di lingkungan akademik, banyak riset yang
dihasilkan oleh peneliti yang hasilnya penting untuk diketahui orang banyak.
Sayangnya hasil-hasil penelitian tersebut tidak semuanya dapat diakses dengan
terbuka. Ada jurnal yang sifatnya open akses—semua orang dapat membaca
kontennya. Namun lebih banyak lagi jurnal yang jika ingin membaca kontennya,
kita harus berlangganan dan berbayar.
Sebagai
peneliti, salah satu harapan saya setelah melakukan kajian dan mendapatkan
hasilnya adalah ingin agar sebanyak-banyaknya orang dapat memperoleh manfaat
dari penelitian ini. Saya tidak ingin penelitiannya hanya berakhir di publikasi
paper jurnal ilmiah saja, tetapi juga dapat diterapkan langsung.
Terlebih kalau risetnya bisa membawa dampak positif bagi orang lain. Amat
bahagia rasanya.
Misalnya
ada beberapa penelitian yang dilakukan di Kelompok Keilmuan Manajemen Industri
(KKMI) Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menggunakan alat eye tracker dalam
konteks pemasaran daring. Eye tracker merupakan sebuah alat untuk
mendeteksi gerakan pupil pada mata. Data yang dikumpulkan adalah urutan melihat
dan durasi melihat suatu stimulus. Menurut teori, gerakan mata akan fokus dan
durasinya lebih lama jika melihat objek yang disukai. Hal ini yang menjadi
basis penelitian yang menggunakan alat ini.
Beberapa
penelitian dengan eye tracker ingin mencari tahu metode pemasaran yang
efetif dengan menggunakan media sosial. Ada topik penelitian yang menjawab
pertanyaan seperti, “Kalau mau promosi tas perempuan di Instagram baiknya posting
yang ditampilkan apakah cukup produknya saja atau ada model yang sedang
menggunakan produknya ya?” Ada juga yang membahas, “Kalau mau menampilkan iklan
di Facebook, apa saja informasi yang perlu ditampilkan?” Topik lainnya berusaha
mencari solusi tentang desain website yang efektif. Harapannya dengan
menggunakan desain website yang efektif serta posting promosi
yang menarik dapat meningkatkan intensi pembelian produk atau jasa.
Selain
dipublikasikan di jurnal ilmuah, hasil penelitian ini juga didiseminasikan
kepada masyarakat umum. Penyampaian hasil risetnya berupa seminar, pelatihan
dan workshop. Target utama pengguna pengetahuan ini adalah pelaku usaha
kecil dan menengah. Sebelum pandemi, kami mengadakan seminar gratis di kampus.
Pesertanya biasanya terbatas dari UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di
area Bandung dan sekitarnya. Sejak pandemi, seminar dilakukan dalam format
daring dan dapat diikuti oleh pemilik bisnis dari seluruh Indonesia.
Diseminasi Hasil Riset Eye Tracker KKMI ITB
Kesenangan
dan rasa puas didapat setelah menjalankan diseminasi riset ini. Apabila hasil
penelitian kami dapat berdampak secara langsung dengan membantu teman-teman
penggiat usaha untuk meningkatkan penjualannya merupakan suatu pencapaian yang
luar biasa. Semangat ini yang menjadi salah satu pendorong untuk terus
menjalankan riset yang berkualitas agar hasilnya dapat terus membantu orang
lain.
Seperti cerita Farma yang membagikan pengetahuan yang relevan untuk meningkatkan hajat hidup orang banyak, hasil penelitian ilmiah yang bermanfaat bagi khalayak dan tidak rahasia sebaiknya dibuka juga aksesnya. Selain publikasi pada jurnal, salah satu cara lainnya adalah dengan langsung mendiseminasikannya kepada target. Misalnya dalam bentuk seminar dan pelatihan. Dengan demikian, hasil riset yang berguna tidak hanya diketahui peneliti dan segelintir orang yang berkerja di bidang tersebut, tetapi juga dapat berkontribusi bagi masyarakat luas.
Komentar
Posting Komentar