Sekarang, hubungan antar tetangga tidak sedekat dulu. Terutama di perkotaan, cukup sering dijumpai dua keluarga tinggal bersebelahan tapi tidak saling mengenal. Apalagi di tempat kost yang penghuninya dengan cepat berganti. Sangat mungkin terjadi para penghuni kost tidak saling tahu menahu. Padahal, tetangga merupakan orang tahu paling dulu apabila terjadi hal darurat. Mereka juga biasanya yang pertama kali membantu kita.
Manga
Yotsuba&to! pada salah satu chapter-nya menggambarkan adegan
tetangga baru yang saling berkenalan. Yotsuba Kowai, gadis berumur tujuh tahun
yang menjadi karakter utama, bersama ayahnya baru pindah ke sebuah rumah di
Kota Tokyo. Mereka mengenalkan diri kepada tetangga-tetangganya. Ada juga
sedikit hadiah dari daerah asalnya yang diberikan.
Panel
singkat di manga ini mengingatkan saya terhadap pengalaman ketika tinggal di
tempat kost dahulu. Ketika pertama kali tinggal jauh dari rumah adalah saat
kerja di Balikpapan. Saya tinggal di sebuah tempat kost yang tak jauh dari
tempat bekerja. Bentuknya adalah rumah yang memiliki sepuluh kamar kost di
bagian belakangnya.
Saya
mengetok satu per satu dan berkenalan dengan para penghuninya. Mereka semua
ternyata kerja di kantor yang sama dengan saya. Saya jadi dekat dengan teman
kost dan merasa nyaman saat tinggal di sana karena sudah kenal.
Ketika
merantau jauh yang kedua kalinya ke Hong Kong. Saya pun melakukan hal yang
sama. Saya tinggal di sebuah apartemen yang terdiri dari empat kamar. Waktu
para penghuni berada di apartemen tidak menentu. Jadi saya menyelipkan
sebelembar kertas ke bawah pintu. Kertas tersebut berisi perkenalan sebagai
penghuni baru dan nama saya, nomor kamar, kampus tempat kuliah dan nomor
kontak.
Hal yang
mengejutkan ternyata penghuni kamar sebelah saya merupakan Fatile, teman satu
kampus tetapi beda jurusan. Ada juga seorang Indonesia lainnya yang sedang
bekerja di sebuah perusahaan finansial. Kamar satunya lagi dihuni oleh seorang
India yang senang memasak setelah pulang kantor. Sayangnya saya hanya tinggal di apartemen tersebut
selama seminggu. Pandemi membuat saya pulang lebih cepat dan menyelesaikan sisa
masa studi dari Bandung.
Komentar
Posting Komentar