ITB rutin mengadakan open house untuk mengenalkan jurusan-jurusan, baik untuk jenjang S1 maupun pascasarjana. Kampus Gajah ini juga biasa menyelenggarakan open house untuk program internasional. Di tahun 2023, open house kelas internasional diselenggarakan di kampus yang baru di Jalan Rasuna Said, Jakarta.
Pada tahun ajaran 2023/2024, ada
enam kelas internasional dan 18 jalur internasional yang dibuka. Seluruhnya
disebut dengan International Undergraduate Program (IUP). Jurusan
S1 Teknik Industri pertama kali membuka jalur internasional pada tahun ini. Jalur
seleksinya terpisah dengan program reguler.
Saya mewakili Fakultas Teknologi
Industri (FTI) untuk menjaga stand FTI diacara open house bersama
dua orang mahasiswi FT (Fisika Teknik). Open House program internasional
memang tidak seramai open house pendidikan yang diselenggarakan di Sabuga
Bandung. Bentuknya lebih seperti consultation booth. Tamu yang hadir
dapat berkonsultasi dan bertanya-tanya tentang jurusan yang diminati. Selain
itu ada presentasi di ruang seminar juga tentang jurusan-jurusan internasional
yang ada.
Booth FTI |
Hal menarik yang saya amati
selama open house program internasional adalah biasanya yang mau masuk ke
program internasional adalah orang tuanya. Para orang tua semangat mengumpulkan
brosur, bertanya kepada penjaga stand, hingga hadir dengan serus dan
mencatat apa yang disampaikan ketika presentasi di ruangan. Sedangkan anak-anak
hanya mengikuti orang tuanya saja.
Ada beberapa calon mahasiswa yang
terlihat malu-malu. Ketika duduk dan berkonsultasi, ia tidak menanyakan langsung
kepada saya sebagai penjaga stand. Ia membisiki orang tuanya dahulu, kemudian
orang tuanya yang meneruskan pertanyaannya. Padahal kami semua duduk
berhadapan. Sebagian ada yang terlihat tidak antusias dan terlihat datang
karena “dipaksa” orang tuanya.
Berkonsultasi dengan Penjaga Booth |
Namun ada sebagian kecil yang antusias
dan keinginan untuk masuk program internasional benar datang dari dirinya
sendiri. Hal ini terlihat dari cara mereka bertanya dan mengobrol saat
konsultasi. Orang tuanya juga mendukung pilihan anaknya. Calon mahasiswa
seperti ini yang ideal kalau menurut saya.
Hal ini jauh berkebalikan dengan open
house pendidikan di Sabuga. Kebanyakan yang hadir adalah siswa SMA. Mereka terlihat
sangat ingin meneruskan pendidikan di ITB dan sangat antusias untuk menggali
informasi. Saya yang menjaga stand juga sangat semangat untuk menanggapi
pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan. Berjaga selama tiga hari penuh tidak
masalah. Malahan saya senang karena bisa berinteraksi dengan para calon
mahasiswa yang semangat.
Presentasi di Auditorium |
Setelah sesi open house selesai,
masih ada kurang lebih waktu satu bulan sebelum penutupan pendaftaran jalur
internasional. Ada beberapa orang yang bertanya tentang program ini kepada
narahubung melalui surel. Di awal surel narasi kalimatnya adalah “Anak saya
ingin masuk jurusan . . . “. Benar, yang menghubungi adalah orang tua calon
mahasiswa. Saya jadi bertanya, “Sebenarnya siapa yang ingin masuk jalur
internasional, anaknya sendiri atau orang tuanya kah?”
Komentar
Posting Komentar