Saya tidak berlangganan Spotify, dan juga tidak menggunakan aplikasi streaming musik tersebut. Kalau ditanya alasannya, sering kali saya menjawab, “Lagu-lagu saya jarang ada di Spotify”. Saya sering mendengarkan lagu dari banyak negara, mulai dari Jepang, Korea, Taiwan, hingga Brazil. Paling banyak proporsinya lagu anime dan pop dari Jepang sih.
Salah satu lagu favorit saya, yang berjudul Ikan,
Laron, dan Semut, juga tidak ada pada daftar lagu yang dapat dinikmati pada
aplikasi Spotify. Lagu dari grup band Fatih ini bercerita tentang seseorang
yang melakukan dialog dengan tiga ekor hewan. Pertama, ia bertanya kepada ikan
yang berenang di kolam tentang apakah si ikan tidak bosan berada di sana.
Kedua, ia bertanya kepada laron apakah si serangga merasa sia-sia karena hidupnya
hanya semalam. Lalu, ia juga penasaran kepada semut yang tidak perlah lelah
bekerja.
Jawaban dari ketiga hewan ini cukup mengejutkan.
Si ikan bilang walupun berada di kolam yang kecil, ia bersama Tuhannya setiap
hari. Laron-laron tak merasa hidup sia-sia karena walau singkat selama hidup ia
menyebut nama Tuhannya. Para semut pun tidak merasa lelah karena dalam setiap
pekerjaannya bersama Tuhannya. Respon dari para hewa ini membuat si tokoh dalam
cerita merefleksikan hidupnya. Sudah sedekat apa ia dengan Tuhannya.
Saya pertama kali mendengarkan lagu akapela ini
saat SMA. Kegiatan ekstrakulikuler DKM (Dewan Keluarga Masjid) yang saya ikuti
memutarkan lagu ini. Hal yang membuat saya terpikat dengan lagu Ikan, Laron,
dan Semut adalah liriknya. Tak hanya orang dalam lagu, saya pun ikut
merenungkan bagaimana usaha saya dalam beribadan mendekatkan diri kepada Allah
Swt. Apakah saya selalu ingat kepada Tuhan setiap saat seperti si ikan? Apakah
saya selalu berdzikir dan beribah jika ada keluangan waktu walau sebentar layaknya
laron yang dihupnya singkat? Apakah saya selalu ikhlas dalam bekerja dan meniatkannya
untuk beribadah bak si semut?
Lagu yang baik, tidak hanya membuat kita
menikmatinya, tetapi juga memberikan pelajaran. Lagu Ikan, Laron, dan Semut
mengajak kita merefleksikan diri tentang seberapa dekat diri dengan Tuhan.
Namun sayangnya, lagu yang inspiratif ini belum tersedia di platform streaming
musik populer.
Berikut lirik dari lagu Ikan, Laron, dan
Semut
*)
Aku senang, aku senang
Tapi bingung, aku bingung
Aku senang, aku senang
Tapi heran, aku heran
Dan akupun bertanya
Pada semua ikan di kolam
Tiadakah kau bosan, disitu
Dan diapun menjawab,tiada bosan
Walau berada di tempat sekecil ini
Karena ku di sini, setiap hari, bersama Tuhanku
Dan akupun bertanya
Pada laron-laron berterbangan
Kenapa kau hidup semalam
Dan Iapun menjawab,Tiada tersiap
Walau hanya semalam aku hidup di dunia
Karna dalam semalam
aku hidup, Ku sebut Tuhanku
back to *)
Dan akupun bertanya
Pada semut-semut di sarangnya
Tidakkah kau merasa lelah bekerja
Dan Dia pun menjawab, Tiada lelah
Walau sepanjang hidup aku terus bekerja
Karna setiap saat dalam bekerja, bersama Tuhanku
Dan ikanpun menjawab,tiada bosan
Walau berada di tempat sekecil ini
Karena ku di sini, setiap hari, bersama Tuhanku
Dan laronpun menjawab,Tiada tersiap
Walau hanya semalam aku hidup di dunia
Karna dalam semalam,aku hidup, Ku sebut Tuhanku
Dan semutpun menjawab, Tiada lelah
Walau sepanjang hidup aku terus bekerja
Karna setiap saat, dalam bekerja, bersama Tuhanku
Dan aku bertanya, pada jiwaku
Sejauh apa hidup tanpa Tuhanku
Dan aku bertanya, pada hatiku
Sedalam apa hidup tanpa Tuhanku
Dan aku bertanya, pada diriku
Sekeras apa kerja tanpa Tuhanku (3x)
Komentar
Posting Komentar