Hari ini, saya berhasil menyelesaikan tantangan menulis selama 30 hari berturut-turut (30DWC, 30 Days Writing Challenge) jilid ke-42. Setelah ikut empat kali tantangan ini, salah satu perbedaan yang saya rasakan adalah para fighter (penulis) yang mengikutinya. Di awal, peserta dibagi menjadi beberapa squad (grup) yang beranggotakan antara tujuh sampai delapan orang. Pola tantangan bisa sama antara 30DWC yang satu dengan yang lainnya. Tetapi karena pesertanya berbeda-beda, suasana yang dibangun menjadi tidak sama.
Pada 30DWC jilid 39, 40, dan 41, saya
mendapatkan rekan-rekan tim yang antusias. Tak salah kalau saya bilang berhasil
menamatkan tantangan ini berkat dukungan para fighter lain di grup. Grup
selalu hidup dan obrolan juga mengalir. Para penulis tidak segan saling
bertanya dan berbagi ilmu. Sekedar bertanya apakah kata anime perlu dicetak
miring atau tidak, mendapatkan respon yang positif. Apabila ada fighter yang
belum setoran tulisan hingga batas waktu, ada fighter lain yang
“mencolek” untuk segera mengumpulkan link tulisan. Bahkan pernah juga
ada yang membuat jadwal saling feedback tulisan setiap hari. Atmosfer
yang terbangun hangat dan saling menyemangati.
Namun, pada jilid ke-42 saya merasakan hal yang
berbeda dari tiga jilid sebelumnya. Grup kami berjumlah delapan orang. Baru
beberapa hari pertama sudah ada empat orang yang dropout karena tidak
setoran tulisan tiga hari berturut-turut. Grup kurang aktif. Kebanyakan chat
hanya untuk setoran tulisan saja. Karena kesibukan di luar, saya pun sangat
jarang memulai percakapan di grup untuk sekedar memantik obrolan.
Saya mengikuti tantangan menulis ini untuk membangun
kebiasaan menulis dan mencicil naskah buku. Tujuan ini adalah goal personal
yang tidak bergantung dengan orang lain. Walaupun penulis lain tidak
bersemangat dan obrolan di grup sepi, asalkan kita tetap yakin dengan tujuan maka
tantangan dapat ditaklukkan. Pelajaran terbaik yang saya dapatkan adalah untuk
dapat menaklukkan tantangan pribadi, motivasi juga harus berasal dari diri
sendiri. Tidak perlu terpengaruh oleh faktor eksternal. Naik turunnya semangat
orang lain tidak perlu memengaruhi semangat diri sendiri.
Terima kasih banyak kakak-kakak mentor dan fighter
30DWC jilid 42. Dengan bimbingan Mentor Rezky Firmansyah Adm dan Kak Rizka
Amalia Shofa, beserta Superteam Kak Ratna Dhahita dan Kak Stephanie Prisca Dewi
alhamdulillah saya dapat menamatkan tantangan #30DWCJilid42
#finalchallengejilid42.
Komentar
Posting Komentar