Salah satu panganan tradisional Jepang yang terkenal adalah dorayaki. Makanan kesukaan tokoh kartun Doraemon ini berupa panenuk dengan isian pasta kacang merah. Selain dorayaki ternyata banyak juga panganan tradisional yang menggunakan isian kacang merah manis. Saya mengetahuinya dari salah satu anime bergenre slice of life yang banyak menceritakan tentang kue-kue khas Jepang.
Pasta Kacang Merah sebagai Bahan Utama
Anime Deaimon: Recipe for Happiness
bercerita tentang Nagomu Irino, seorang anak dari keluarga yang menjalankan
toko wagashi (kue-kue tradisional Jepang). Awalnya Nagomu tidak mau
mewariskan usaha keluarganya itu dan memilih menjadi pemain musik di ibukota.
Namun setelah mendapatkan surat dari sang ibu bahwa ayahnya sakit, pemuda ini
memutuskan untuk pulang ke kampungnya di Kyoto dan belajar menjadi penerus toko
kue bernama Ryokushou tersebut.
Dalam film dikisahkan panganan tradisional yang
dijual toko Ryokushou banyak yang menggunakan pasta kacang merah sebagai bahan
isian atau topping-nya. Mereka meracik sendiri bahan ini untuk menjamin kualitas
dan konsistensi rasanya. Rasa enak yang tidak berubah pada setiap kue yang
dibuat di toko inilah yang membuat pada pelanggan terus kembali.
Beragam Wagashi yang Menggunakan Pasta Kacang Merah |
Toko jajanan ini didirikan oleh kakek dari Nagomu dan dikelola bersama istrinya (neneknya Nagomu). Setelah kematian sang kakek, toko diwariskan untuk dikelola ayah Nagomu. Neneknya Nagomu jadi sering jalan-jalan ke luar kota atau ke luar negeri. Walaupun senang melancong si nenek tetap menyempatkan untuk kembali ke Ryokushou setiap tahunnya untuk melakukan taste test (pengujian rasa). Beliau yang paling mengerti rasa pasta kacang merah khas toko ini. Jadi beliau ingin memastikan bahwa bahan utama dari kue-kue yang dijual di toko ini rasanya masih sama dengan pertama kali toko didirikan.
Momen Paling Menegangkan bagi ayah Nagomu (kiri) Setiap Tahunnya: Ketika Ibunya (kanan) Mencicipi Rasa Pasta Kacang Merahnya |
Premis cerita yang mirip saya dapatkan juga
dari novel Sweet Bean Paste karangan Durian Sukegawa (nama pena). Dalam
novel diceritakan ada sebuah toko penjual dorayaki yang awalnya menggunakan
pasta kacang merah pabrikan. Ada seorang nenek tua yang membeli dorayaki
tersebut. Ketika dicoba, ia mengatakan bahwa pasta kacang merahnya “tidak hidup”.
Sang nenek yang sudah 50 tahun mengolah pasta
kacang merah akhirnya mengajarkan si pemilik toko untuk mamasak pasta isiannya
dari biji kacang merah sendiri. Walaupun menghabiskan waktu sampai empat jam
sekali masak, tetapi hasilnya tidak mengecewakan. Ketika mencobanya, si pemilik
bahkan mengatakan bahwa yang dimasak merupakan pasta kacang merah terbaik yang
pernah dimakan selama hidupnya.
Setelah menggunakan pasta kacang merah yang
dibuat sendiri dengan panduan dari sang nenek, jumlah penjualan kedai dorayaki
tersebut jauh bertambah. Bahkan ketika hujan sekalipun para pembeli rela
mengantri lama sambil memegang payung pada satu tangan.
Dosen saya pernah bercerita bahwa Sari-Sari,
toko kue tradisional yang terkenal di Bandung, membuat santannya sendiri.
Santan merupakan bahan penting bagi banyak jenis jajanan pasar. Mereka
memproduksi sendiri untuk memastikan kualitasnya selalu baik. Bahan-bahan
lainnya dapat mereka beli dari pemasok, tapi untuk olahan kelapa parut ini
mereka memilih untuk memasaknya di dapur sendiri. Hal ini lah yang menjadi competitive
advantage (keunggulan bersaing) usaha ini.
Isian Kue dari Bahan Di Sekitar
Kacang merah, atau yang sering disebut adzuki
dalam bahasa Jepang dan kacang tolo dalam bahasa Indonesia, berasal dari daratan
Tiongkok. Kacang dengan nama ilmiah Vigna angularis ini cocok digunakan
untuk makanan manis. Makanya banyak manakan manis tradisional di Asia Timur
yang berbasiskan kacang merah.
Sebutan kacang merah seringkali juga merujuk
pada kacang merah besar (Phaseolus vulgaris) yang dalam bahasa Inggris
di sebut red kidney bean. Asal usul dari kacang yang bentuknya mirip
dengan ginjal ini dipercaya berdasal dari Peru. Kemudian dibawa ke Eropa oleh
penjelajah dari Spanyol dan Portugis. Biasanya kacang merah besar lebih sering
digunakan untuk makanan gurih. Di Indonesia menjadi bahan olahan rendang dan
sup kacang merah. Di Amerika Latin kacang ini sering menjadi isian taco,
bahan salad, atau dicampur dengan nasi.
Bahan makanan tradisional biasanya diperoleh
dari tanaman yang tumbuh di sekitar atau hewan domestik yang berkembang biak di
daerah tersebut. Ada beberapa masakan Indonesia yang menggunakan kacang merah
atau kacang merah besar sebagai bahannya. Namun sepertinya bahan khas Indonesia
bukanlah kacang-kacang jenis ini, melainkan kelapa.
Dari Sabang sampai Merauke ada saja kue tradisional
yang menggunakan unti. Unti, atau sebagian orang menyebutnya inti,
merupakan kelapa parut yang dicampur dengan gula putih atau gula merah untuk
membuatnya berasa manis. Di Aceh ada timphan, kue dari labu kuning yang
dibungkus daun pisang yang beberapa isiannya menggunakan unti. Daerah Jawa
Barat ada klepeon, olahan tepung beras bertabur kelapa parut dengan isi gula
merah. Makassar punya kue putu mangkok, yang isian favoritnya kelapa dan gula
merah.
Indonesia adalah negara tropis dengan garis pantai yang luas. Pohon kelapa dan aren mudah ditemukan. Oleh karenanya mungkin itu yang menjadi alasan leluhur kita dahulu banyak menggunakan olahan kelapa dan gula merah sebagai bahan panganan tradisional.
Komentar
Posting Komentar