Obat yang
diproduksi memiliki tanggal kadaluarsanya masing-masing. Mengkonsumsi obat yang
sudah melewati masa kadaluarsa dapat berbahaya bagi tubuh. Salah satu bahayanya
adalah keracunan obat.
Setelah
membeli dan menggunakan obat, terkadang kita menyimpan obat yang belum habis. Semakin
lama disimpan, semakin terlupakan obat tersebut. Pembaca mungkin pernah
mengalami ketika misalkan sedang flu dan sudah membeli obat, ternyata di rumah
masih ada stok obat yang sama. Selain menambah tempat di rumah, menyimban obat
yang masa konsumsinya sudah habis juga bisa berisiko terminum dan membuat
keracunan.
Kita perlu
secara rutin mengecek tanggal berlaku obat yang disimpan di rumah. Pemeriksaannya
minimal enam bulan sekali. Saya pertama kali belajar untuk mengecek stok obat-obatan
secara berkala ketika bekerja di Balikpapan. Kebetulan saya diberi tanggung
jawab sebagai ADO (Area Duty Officer) yang menjadi penanggung jawab gedung
tempat bekerja. ADO memiliki peran utama untuk memastikan evakuasi pengguni gedung
berjalan dengan lancar ketika ada keadaan darurat. Selain itu ADO juga diminta
untuk memeriksa kotak obat. Jika ada obat yang sudah expired maka obat
tersebut harus dibuang.
Informasi Tanggal Kadaluarsa Pada Kemasan Obat
Membuang
obat yang sudah tidak dapat dikonsumsi tidak dapat dilakukan dengan cara biasa.
Jika dibuang begitu saja, ada risiko obat bisa diambil dari tempat sampah dan
digunakan ulang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pertama, obat berbentuk
kapsul dan tablet harus dikeluarkan dari kemasannya satu per satu. Obat yang
bentuknya cair dapat langsung dituang ke saluran pembuangan air.
Kedua, obat
harus dihancurkan. Ada yang digiling, digerus, atau dipukul-pukul hingga
menjadi bubuk. Selanjutnya masukan bubuk obat ke dalam plastik yang diikat atau
tutup rapat. Pembuangannya kalau bisa dipisah dengan sampah biasa dan
dikelompokkan ke dalam limbah berbahaya dan beracun.
Sebagian
orang ada yang menyarankan langsung disiram ke dalam toilet. Namun ada yang
berpendapat kandungan di dalam obat yang dibuang dapat membunuh bakteri yang
hidup di dalam septic tank (tangka kotoran).
Setelah
mendapatkan ilmu mengecekkan tanggal kadaluarsa obat, saya rutin memeriksa kotak
obat di rumah. Biasanya sekali dalam enam bulan. Namun ketika pendemi saya kelupaan
untuk mengeceknya. Saat kebetulan sedang luang di akhir pekan, saya memeriksa strip-strip
obat yang ada di lemari. Mayoritas sudah kadaluarsa tahun 2020 sampai 2022.
Akhirnya banyak obat yang terpaksa harus dibuang. Kebanyakan obat yang bisa
dibeli langsung tanpa resep dokter seperti obat flu, batuk, diare, dan alergi.
Jika
memiliki stok obat di rumah, sebaiknya rutin mengecek tanggal kadaluarsa
minimal setahun dua kali. Dengan rajin mengecek, kita bisa terhindar dari risiko
keracunan akibat mengonsumsi obat kadalursa dan tempat di kotak obat dapat
lebih kosong.
Komentar
Posting Komentar