Bagi karyawan kantoran, mungkin mereka melihat tujuan jangka panjangnya dari atasan di kantor: menjadi petinggi dan pemimpin perusahaan. Pelaku bisnis berkaca kepada mentor atau orang yang lebih hebat di industrinya untuk menjadi seperti mereka di masa depan. Namun ketika memilih untuk menjadi akademisi saya sempat merasa kebingugan untuk mencari role model akan menjadi seperti apa saya dalam lima atau sepuluh tahun ke depan.
Peran
seorang dosen adalah menegakkan tridharma perguruan tinggi yang terdiri dari
pendidikan, pengabdian masyarakat, dan penelitian. Di bidang pendidikan, saya
melihat beberapa dosen sebagai panutan dalam mengajar di kelas. Salah satunya
ada Pak Budhi Prihartono. Metode pengajaran, penilaian, dan evaluasi pemahaman
dari mata kuliah yang Pak Budhi ampu inovatif dan efektif untuk diterapkan.
Pada tahun 2022 lalu, beliau mendapatkan penghargaan di bidang pengajaran dari
ITB. Metode evaluasi yang pernah Pak Budhi terapkan di salah satu kelasnya
pernah saya bahas pada tulisan berikut.
Awalnya
saya pikir aktivitas kegiatan masyarakat hanya seperti mengajar di sekolah pinggiran,
memberikan sumbangan kepada yayasan, membangun jembatan, dan mengadakan
penyuluhan kepada masyarakat. Ternyata pemahaman saya selama ini keliru. Bidang
pengabdian masyarakat lebih luas daripada itu. Mengaplikasikan kepakaran di
bidang ilmu yang ditekuni kepada masyarakat industri juga termasuk di dalamnya.
Mengerjakan permintaan pekerjaan dari perusahaan atau lembaga pemerintahan yang
bidang kajiannya sesuai jurusan itu merupakan perwujudan dari mengabdikan diri
kepada khalayak. Ketika masih mahasiswa, saya mengenalnya dengan proyek dosen.
Proyek yang dipegang para dosen utamanya sebagai sarana untuk mengamalkan
pengetahuan yang dimiliki. Pendapatan tambahan yang diperoleh merupakan bonus.
Di pilar
pengabdian masyarakat, dosen yang membuka pandangan saya terhadap bidang ini
adalah Pak Yassierli. Beliau memiliki banyak kerja sama dengan beragam jenis
industri di Indonesia. Tak berhenti di sana, beliau juga memiliki jaringan yang
kuat dengan para petinggi di perusahaan yang menjadi mitra kerjanya. Mitra
kerja yang puas dengan hasil kajian tim beliau sering menggunakan jasa beliau
lagi jika ada pekerjaan lainnya. Ibarat pemasaran, sistem pengelolaan pelanggan
(customer relationship management) yang diterapkan Pak Yassierli baik
sehingga klien terus melakukan pembelian ulang (repeat order).
Pada bidang
penelitian, di jurusan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa tidak banyak
sosok yang menurut saya dapat dijadikan percontohan. Ada dosen seperti Bu Ari
Widyanti dan Pak Khoirul Muslim yang publikasinya cukup produktif. Namun
dosen-dosen lain kebanyakan lebih aktif di bagian pengabdian masyarakat.
Jurusan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa lingkup keilmuannya memang cocok
untuk langsung diterapkan kepada industri.
Saat acara
PRIMA (Pameran Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat) tahun 2022 saya
menemukan dosen yang menjadi role model di bidang penelitian. Salah satu
mata acara dari pameran ini ada talkshow riset unggul ITB. Beberapa
dosen dengan publikasi pada jurnal Q1 tertinggi selama tahun 2019-2023 diundang
untuk sharing. Mereka bercerita apa yang dilakukannya hingga dapat
menerbitkan penelitian pada jurnal-jurnal yang memiliki impact factor yang
tinggi.
Semakin tinggi impact factor-nya, sederhananya
semakin banyak paper di dalamnya yang dikutip dan bermanfaat bagi orang
banyak. Di saat banyak dosen yang seumur karirnya mungkin tulisan hasil
risetnya belum pernah tembus ke jurnal pada tier Q1, para dosen yang
mengisi talkshow bisa mempublikasikan lima atau enam tulisan dalam
setahun.
Para dosen
yang mengisi talkshow inilah yang menjadi inspirasi saya untuk mendapatkan
gambaran masa depan seperti apa tujuan karir saya di penelitian. Kebanyakan para
narsumber apalagi merupakan dosen muda. Jadi membuat saya berpikir bahwa
mungkin untuk mencapai tingkatan seperti mereka dalam waktu lima sampai sepuluh
tahun karir.
Saya
diingatkan kembali oleh para pembicara bahwa tujuan melakukan riset sejatinya
bukan hanya untuk kenaikan pangkat atau mendapatkan insentif. Lebih fundamental
lagi, riset dilakukan agar dapat memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat
dan membangun negara. Penelitian-penelitian dasar dari perguruan tinggi inilah
yang menjadi dasar pengembangan teknologi yang dapat diterapkan kepada
masyarakat. Benefit-benefit lainnya dari menerbitkan paper penelitian anggap
saja sebagai bonus tambahan.
Tiga pilar
pendidikan tinggi di Indonesia terdiri dari pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Untuk bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat
saya banyak melihat dosen-dosen di jurusan Teknik Industri dan Manajemen
Rekayasa sebagai model percontohan. Acara PRIMA memberikan saya kesempatan
untuk melihat dosen-dosen jurusan lain dengan semangat publikasi yang tinggi
sebagai role model di bidang riset. Riset yang dilakukan dapat menjadi
dasar untuk menguatan inovasi bangsa ini.
Komentar
Posting Komentar