World Trigger, salah satu serial manga paling populer di Jepang, memberikan ide untuk pembagian kelompok yang menarik. Cara membagi anggota tim akan seru apabila diterapkan di kelas.
Komik ini
memiliki premis cerita yang mirip dengan film bioskop Pasific Rim. Tiba-tiba
ada portal dari alam lain yang terbuka dan dari dalamnya keluar monster-monster
besar yang meluluh-lantakkan dunia. Awalnya umat manusia terdesak dengan
serangan makhluk asing tersebut. Namun akhirnya dengan memanfaatkan teknologi
alien itu manusia dapat membuat senjata untuk menyerang balik.
Pada cerita
World Trigger, sumber energi yang menjadi penggerak makhluk dari portal
tersebut dinamakan dengan Trion. Trion inilah yang menjadi basis manusia
membangun kekuatan militer dan mempersenjatai para petarung untuk melawan para
musuh yang datang menginvasi.
Pada salah
satu arc (bagian cerita) manga bulanan ini dikisahkan organisasi militer
yang gencar melawan serangan makhluk asing ingin mengirimkan kadet-kadetnya dalam
misi penjelajahan melalui portal yang terhubung ke dunia lain. Karena kapasitas
pesawat ekspedisi terbatas, mereka mengadakan seleksi untuk mencari taruna dan
taruni yang potensial untuk berangkat. Mereka membuat rangkaian seleksi yang
terdiri dari dua tahap: bekerja dalam ruang tertutup selama tujuh hari dan
seleksi pertarungan antar tim berdurasi lama. Seleksi ini dilakukan dalam tim.
Pembagian kelompok untuk seleksi inilahyang memantik inspirasi saya.
Terdapat empat
puluh empat orang yang mengikuti seleksi. Pertama, sang direktur mengumumkan
sebelas orang yang akan menjadi ketua tim. Jadi akan ada sebelas tim yang
mengikuti tahap rekrutmen. Dari tiga puluh tiga orang sisanya, tidak langsung
dibagi-bagi secara acak. Ketua kelompok diberi kesempatan untuk memilih anggotanya.
Namun mereka tidak langsung memilih. Ada unsur random dalam pemilihannya.
Tiga Pool dengan Daftar Nama Anggota yang Dapat Dipilih |
Kedua, orang yang belum masuk tim dikelompokkan ke dalam tiga pool. Masing-masing pool terdiri dari sebelas orang yang dikelompokkan secara random. Berikutnya para ketua kelompok mengambil undian yang menentukan urutan memilih anggota dari grup yang tersedia. Jika mendapatkan undian angka 1, maka si ketua kelompok mendapatkan kesempatan untuk memilih satu di antara sebelas orang pada pool pertama untuk menjadi anggota kelompoknya. Apabila undian yang ditarik berangka 2, ketua kelompok berikutnya dapat memilih satu orang dari sepuluh orang yang tersisa pada pool ke-1. Begitu seterusnya hingga pilihan dari grup pertama habis. Ketua kelompok yang mendapatkan angka 11 secara otomatis akan mendapatkan anggota kelompok dari orang yang tersisa.
Setelah satu pool habis, undian pengambilan akan diulang. Para ketua kelompok memilih anggota timnya dari pool ke-2 sesuai urutan angka kocokan. Cara yang sama juga dilakukan pada pool ke-3 hingga semua peserta masuk ke dalam kelompok.
Pengambilan Lotre untuk Urutan Pemilhan Anggota |
Dari sisi para
ketua kelompok, cukup seru jika mengetahui apa yang mereka pikirkan. Para
kandidat yang ikut seleksi tidak semuanya merupakan teman dekat, tapi
setidaknya mereka sudah kenal satu sama lain. Sebagian pernah juga bekerja
dalam tim yang sama. Jadi mereka bisa menilai performansi satu sama lain dalam kerja
kelompok. Sangat mungkin ada ketua yang berpikir keras dengan berbagai
pertimbangan seperti kepintaran, kekuatan, energi, kecerdikan dalam mengatur
strategi, dan sebagainya. Mungkin juga
ada yang pertimbangan pemilihannya hanya dari kedekatan personal. Bayangkan jika
karena mendapat nomor yang besar saat menarik undian, seorang ketua tim jadi
kesal karena anggota tim yang diincarnya sudah dipilih duluan oleh ketua tim
lainnya.
Dari sudut
pandang anggota tim yang menjadi objek pemilihan, menarik juga jika bisa
diketahui perasaannya. Mungkin ada yang berharap-harap cemas ketika menunggu
namanya dipanggil. Pikiran diri seolah menjadi objek lelang mungkin akan bersemayam
di hati para anggota. Bayangkan jika ada anggota tim yang kenal dekat dengan
salah satu ketua tim dan berharap masuk ke tim yang sama. Namun pada gilirannya
ketua tim tersebut malah memilih orang lain. Apakah akan timbul konflik di masa
depan? Bagaimana rasanya apabila ia jadi yang terakhir untuk dipilih ketua tim?
Apakah mungkin muncul rasa tidak diinginkan?
Sedih Karena Terakhir Dipilih |
Setelah
sebelas tim yang masing-masing terdiri dari empat orang terbentuk, tugas
pertama yang diberikan oleh direktur adalah sang ketua tim harus memaparkan
alasan pemilian anggota tim. Jawaban masing-masing ketua bisa berbeda.
Pada komik
terbitan Shonen Jump ini, para ketua memilii alasan yang beragam. Ada yang
pertimbangannya memilh teman yang sudah dikenal karena salah satu tahapan
seleksi setiap tim harus tinggal dalam satu tempat tertutup selama tujuh hari
berturut-turut. Kalau sudah kenal, interkasi bisa lebih terbuka. Ada juga ketua
tim yang memilih anggota yang memiliki kapasitas Trion yang besar dan kemampuan
bertarung yang mahir untuk dapat memperoleh nilai tinggi pada seleksi
pertarungan jangka panjang. Ada pula yang dasar pemilhannya hanya dari keasamaan
usia. Ia ingin mengumpulkan tim yang terdiri dari anggota yang seumuran.
Skuad dengan Anggota Berumur 16 Tahun |
Saya
tertarik untuk menerapkan ide pembagian kelompok ini saat mengajar di kelas.
Pada pembagian kelompok di mata kuliah, seringkali pilihannya adalah dosen yang
membagi grup secara acak atau mahasiswa dibebaskan memilih anggotanya sendiri. Metode
pembagian kelompok di manga World Trigger ini mengkombinasikan antara unsur random dari undian, dan kebebasan
untuk memilih dari setiap pool.
Kira-kira fenomena apa yang
akan terjadi dari sisi anggota kelompok dan ketua kelompok apabila sistem ini
dicoba?
Komentar
Posting Komentar