Dalam menjalani kehidupan manusia butuh panduan. Untuk mendapatkan petunjuk ini, sebagian manusia memilih untuk mengikuti agama dan kitab suci. Saat berusaha untuk menamatkan gim (game) seringkali pemain butuh arahan. Perusahaan pengembang gim jarang memberikan panduan lengkap. Biasanya para fan (penggemar) yang merampungkan walkthrough (panduan) komprehensif tentang langkah-langkah yang pertu ditempuh pemain agar dapat menyelesaikan seluruh tantangan pada gim tersebut.
Dua Panduan Gim dengan
Gaya yang Berbeda
Untuk gim
beraliran adventure dan RPG (Role Playing Game), bagi saya walkthrough
merupakan suatu komponen penting untuk mendampingi bermain. Jika sedang
tersendat dalam perjalanan atau bingung ke mana harus pergi, saya membaca
panduan untuk mendapatkan arahan yang lebih jelas. Saya tidak mau membuang
waktu dengan berkeliling mencari petunjuk jika sudah terjebak. Lebih baik
langsung menggunakan panduan dari pemain lain yang sudah lebih dahulu menapaki
poin-poin cerita pada gim.
Saat
memainkan Pokemon Rebon, sebuah gim Pokemon buatan fan yang terkenal akan
kesulitan dan kekompleksannya, bermain dengan ditemani panduan adalah hal yang
krusial. Namun karena gim ini dikembangkan oleh sekelompok penggemar, tuntunan
bermain yang tersedia di internet tidak sebanyak gim-gim yang diciptakan oleh game
developer yang resmi.
Terdapat
dua buah walkthrough yang menjadi acuan saya selama berperan menjadi
karakter utama pada gim ini. Pertama adalah petunjuk yang ditulis oleh Bigjra dan satu lagi merupakan panduan petualangan
yang disusun oleh Centauris917. Keduanya membuat panduan
dari gim yang sama, tapi poin yang ditonjolkan dalam panduannya berbeda.
Bigjra
dengan detil membahas mengenai pertarungan-pertarungan besar yang akan ditemui
oleh pemain. Ia menuliskan dengan rinci informasi mengenai Pokemon lawan, ekspektasi
bagaimana gaya lawan dalam bertarung, hingga strategi yang dapat digunakan
pemain untuk mengalahkan pertarungan. Sedangkan untuk jalan cerita tidak
dibahas terlalu detil. Misalkan ada sebuah quest (pekerjaan ringan yang
biasanya mendapatkan hadiah) untuk mengembalikan Pokemon yang hilang memiliki
cerita yang cukup menyedihkan. Pokemon tersebut adalah satu-satunya yang
selamat dari keluarga yang menjadi korban saat tim penjahat meluluhlantakkan
kota. Dalam panduannya Bigjra hanya menulis “quite a sad story” tanpa
membahas mengenai detil kejadian.
Centauris917
lebih menekankan pada alur cerita dalam merampungkan walkthrough. Untuk
Pokemon battle tidak disentuh terlalu dalam. Seringkali ia hanya
mengatakan “bersiap untuk bertarung” dan “setelah pertarungan selesai lanjutkan
dengan . . .”. Namun untuk kisah pada game ia menuliskannya dengan
lengkap. Pada quest mengembalikan Pokemon di atas misalnya, Centauris917
menceritakan ulang dialog yang muncul selama permainan tanpa ada satu pun yang
terlewat.
Pada gim
diceritakan ada seekor Pokemon yang diberikan sebagai hadiah dari seorang ayah
kepada anaknya. Pokemon ini awalnya dibenci karena tidak sesuai dengan
ekspektasi si anak. Sekasar apapun perlakukan yang diterimanya, ia tetap
berusaha yang terbaik agar dapat memperoleh kasih sayang di anak. Hingga
akhirnya terjadi serangan dari teroris yang menghancurkan kota tempat mereka
tinggal. Si Pokemon berusaha sekuat tenaga untuk menolong anak dari keluarga
majikannya. Namun pada akhirnya anak dan ayahnya wafat, dan hanya Pokemon
tersebut yang selamat. Saya merasa cerita yang disajikan Centauris917 dalam
panduannya bisa membuat terharu tanpa membaca obrolan antar karakter di gim.
Walaupun terdapat
perbedaan penulisan, kedua walkthrough ini saling melengakapi. Saya menggunakan
keduanya bersamaan. Bigjra menjadi acuan utama yang saya gunakan. Namun ada
bagian petunjuk jalan yang cukup membingungkan sehingga saya perlu melihat tulisan
Centauris917 untuk lebih memahami arahannya. Contohnya pada tantangan
memecahkan ice puzzle, yang menuntut pemain untuk meluncur di lintasan
es yang licin untuk mencapai suatu tempat, Bigjra hanya menyebutkan L L U L D R
D R U L U L L L L L R R U D D U U L R. Petunjuk tersebut maksudnya meluncur ke
sebelah kiri (left) sebanyak dua kali, ke atas (up), lalu kiri
lagi (left), dan seterusnya. Jika terlewat, seperti hanya bergerak ke
kiri empat kali padahal seharusnya lima kali, maka akan sangat mungkin pemain
tersesat dalam puzzle ini.
Di sisi lain Centauris917 menuliskan dengan patokan-patokannya. Misalnya ia mengarahkan pemain untuk meluncur ke barat sebanyak dua kali, lalu ke utara sampai menyentuh batu kes, kemudian ke arah barat, dilanjutkan ke selatan hingga bertemu batu yang runcing. Adanya patokan-patokan ini lebih memudahkan pemain dalam memastikan setiap langkah yang diambil telah sesuai petunjuk atau belum.
Lebih dari Satu Buku
Referensi untu Satu Mata Kuliah
Terdapatnya
panduan yang berbeda untuk bermain gim yang sama mengingatkan saya terhadap buku
ajar perkuliahan. Untuk satu topik tertentu, terdapat banyak buku paket yang dapat
menjadi sumber materi. Dosen pengampu biasanya memilih satu rujukan utama dan
beberapa rujukan pendamping. Misalnya untuk mata kuliah Probabilitas dan
Statistika, tak terhitung banyaknya buku pegangan yang ditulis oleh para
statistikawan di seluruh dunia.
Jurusan
Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa di tempat saya kuliah menggunakan buku Probability
and Statistics for Engineers and Scientists yang digubah oleh
Walpole, dkk. Dosen pengampu juga menggunakan buku tambahan Miller &
Freund’s Probability and Statistics for Engineers dari Johnson. Buku Walpole
menerangkan dengan jelas bagaimana penuruan rumus hingga mendapatkan persamaan
distribusi statistika. Johnson pada bukunya melengkapi dengan contoh-contoh penerapan
teori distribusi tersebut pada bidang keteknikan.
Penggunaan buku
teks tambahan sebagai sumber belajar untuk sebuah mata kuliah bertujuan untuk
memperkaya perspektif mahasiswa dalam proses belajarnya. Harapannya mahasiswa
bisa lebih kaya wawasannya dengan membaca lebih banyak sumber. Untuk satu
materi, apabila rujukan utama belum terlalu dapat membuat mahasiswa paham, bisa
jadi rujukan pendukung lebih memudahkan mahasiswa dalam mengerti.
Ketika
masih menjadi mahasiswa, saya pernah menemukan teman yang mengutarakan
keberatannya karena ada lebih dari satu buku yang perlu dimiliki untuk satu
mata kuliah. Keluhannya bukan masalah uang, karena sudah ada versi digital dari buku-buku
tersebut. Komplain teman saya lebih kepada tidak punya waktu untuk
mempelajarinya. Padahal tujuan dosen menggunakan rujukan pelengkap dalam
kuliahnya bukanlah untuk membebani mahasiswa, tapi memberikan kesempatan untuk
mendapatkan pelajaran yang lebih komprehensif.
Dari sebuah
gim, masing-masing penggemar dapat menghasilkan petunjuk bermain yang berbeda.
Dalam membuat buku pengejaran, setiap akademisi juga bisa menulis buku yang
berbeda untuk satu materi yang sama. Penggunaan beberapa sumber yang berbeda,
baik dalam bermain game maupun belajar, memungkinkan pembaca untuk mendapatkan
pespektif dari sudut pandang yang berbeda dan wawasan yang lebih luas terhadap
sebuah topik.
Komentar
Posting Komentar