Pada kurikulum jurusan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa di Institut Teknologi Bandung (ITB), penelitian skripsi atau Tugas Akhir (TA) dibagi menjadi dua mata kuliah. Pada semester 7 mahasiswa mengambil mata kuliah TA 1 yang membahas mengenai metode penelitian, panduan penulisan dan presentasi karya ilmiah, serta menulis proposal penelitian. Di semester 8 idealnya pada mata kuliah TA 2 mahasiswa melajutkan penelitian yang proposalnya telah disusun sebelumnya. Jika TA 1 masih ada pertemuan tatap muka dengan dosen di kelas, TA 2 pertemuannya hanya dengan dosen pembimbing masing-masing.
Mbak Anggi
(Anggita Leviastuti), salah satu dosen di jurusan Teknik Industri (TI) ITB mengisi
salah satu pertemuan kuliah TA 1 dengan menarik. Saat materi tentang penulisan
proposal, beliau tidak membawakan materinya hanya dengan menjelaskan materi. Tetapi
beliau menjelaskan dengan studi kasus laporan yang sudah dibuat oleh mahasiswa.
Peserta kuliah
TA 1 sudah menjalankan Kerja Praktik (KP) di perusahaan dan di semester yang
sama juga sedang menyusun laporan dari KP yang telah dijalankan. Sebelum kelas
TA 1, Bu Anggi meminta mahasiswa mengirimkan draft laporan KP yang sudah
disusun oleh mahasiswa. Tujuannya adalah beberapa sampel draft laporan tersebut
akan dijadikan contoh untuk dibedah bagaimana teknik penulisan proposal
penelitian tugas akhir. Proposal penelitian ini biasanya terdiri dari tiga bab:
latar belakang, dasar teori, dan metode penelitian.
Sampel yang
dipilih kemudian dibahas di kelas untuk dibaca bersama mahasiswa yang lain. Mahasiswa
yang draft laporannya dibacakan sudah memberikan kesediaan tulisannya dibahas
untuk dijadikan pelajaran bersama. Jadi sesame peserta kelas bisa saling
belajar.
Dibandingkan
dengan hanya menjelaskan teori, pembahasan langsung dari contoh tulisan teman
ini bisa lebih efektif dalam membuat mahasiswa memahami aplikasinya. Misalnya
ketika membahas mengenai penulisan latar belakang, contoh yang ditampilkan belum
terlalu jelas membahas mengenai kenapa penelitian tersebut penting untuk di
lakukan. Latar belakang tersebut hanya menuliskan jumlah produksi di perusahaan
kurang dan butuh untuk ditingkatkan. Padahal kalau ingin bilang sesuatu lebih
atau kurang, perlu ada pembandingnya. Misalnya dibandingkan dengan standar nasional
seperti SNI (Standar Nasional Indonesia) atau standar nasional seperi ISO
(International Standardization Organization), rata-rata industri, serta kompetitor.
Selain
substansi, dengan mengkaji contoh laporan yang sudah ditulis teman-teman juga
akan membantu dalam memberikan gambaran tata tulis laporan laporan yang baik. Untuk
membahas tentang koherensi isi antar paragraph misalnya. Kalau hanya
disampaikan bahwa setiap paragraf harus menyambung kontennya, mungkin mahasiswa
kurang terbayang. Tapi dengan melihat contoh laporan dari temannya yang paragraf
pertama membahas tentang profil perusahaan dan tiba-tiba paragraf berikutnya bercerita
tentang masalah produksi, baru disadari ada poin yang terlewat. Sebaiknya
ditambahkan jembatan yang menghubungi antara gambaran umum perusahaan dengan
kendala produksi dengan menambahkan deskripsi singkat fasilitas atau hasil
produksi.
Setelah menuangkan
hasil penelitian dalam tulisan, banyak mahasiswa yang kebingungan bagaimana memberikan
gambaran terhadap riset apa yang dilakukannya dalam sebuah frase judul yang representatif.
Materi tentang judul yang baik perlu mengandung ‘output, tempat atau
objek penelitian, serta metode’ mungkin akan selewat dengar jika hanya
disampaikan tanpa contoh. Sampel laporan yang dibahas bersama di depan kelas
memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana penerapan konsep
penentuan judul ini.
Judul awal
yang dicantumkan pada salah satu contoh laporan KP adalah ‘HIRADC pada Gudang
Produksi Bagian Tambang PT ARIDA’. HIRADC (Hazard Identification Risk Assesment
and Determining Control) merupakan salah satu teknik pengendalian risiko yang
menjadi metode penelitian. Obejeknya merupakan perusahaan yang memproduksi tali
tambang. Namun frase ini belum memuat hasil penelitiannya. Luaran penelitian
yang dimaksud bukanlah rangkuman dari temuan riset yang biasa dicantumkan pada
abstrak, tetapi merupakan apa yang disusun dari penelitian ini. Dalam kasus
laporan ini yang dirancang adalah perbaikan sistem manajemen K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja). Jadi, judul laporan sebaiknya digunakan adalah ‘Analisis
Perbaikan Sistem Manajemen K3 di PT ARIDA dengan HIRADC’.
Selama satu
pertemuan kuliah berbobot 2 SKS ini, sempat dibahas dua contoh laporan secara
mendetil. Masukan tidak hanya dari dosen pengampu, tetapi peserta kelas juga
saling memberikan komentar terhadap contoh laporan temannya. Mahasiswa yang
contoh laporannya dibahas pasti akan belajar banyak hal untuk meningkatkan
kualitas tulisannya. Teman-teman yang lain juga diharapkan bisa merefleksikan perbaikan-perbaikan
laporan yang diajarkan ke dalam laporannya sendiri.
Menjelaskan
dengan contoh akan membuat mahasiswa lebih paham terhadap materi yang
diajarkan. Terlebih lagi kalau contoh yang digunakan nyata dan dekat, mereka dapat
merasa lebih relate. Misalnya laporan Kerja Praktik yang ditulis oleh mahasiswa
sendiri bisa dijadikan sebagai contoh untuk menyusun proposal penelitian Tugas
Akhir yang baik.
Komentar
Posting Komentar