“Jawaban nomor 3, D,” seru sang guru yang sedang mendiktekan jawaban soal pilihan ganda.
“Apa pak?”
tanya murid-muridnya.
“D, Dodol.
Nomor 4, B, Bandung,” tambah pak guru.
Ketika di
bangku sekolah, sebagi murid saya sering kesulitan membedakan huruf ‘b’ dan ‘d’
yang dibacakan guru saat mencocokkan jawaban soal dengan opsi jawaban berganda.
Dengan bantuan kata-kata yang sudah familiar dengan murid, seperti ‘Bandung’
untuk jawaban B atau ‘dodol’ untuk mengucapkan huruf D, siswa dapat lebih mudah
menangkapnya. Penggunaan kata yang familiar juga dapat meminimasi huruf yang
bunyinya mirip seperti huruf ‘d’, ‘p’, dan ‘t’. Tapi apakah singkatan seperti
nama kota dan nama makanan ini sudah umum diketahui semua orang?
Pekerjaan pertama
saya sebagai Human Resource Officer menuntut saya untuk banyak bekerja
menggunakan telepon untuk menguhubungi user dan pihak ketika penyelia jasa.
Saat menyebutkan nama karyawan misalnya, kalau hanya disebutkan katanya saja rawan
terjadi salah dengar pada penerima telepon. Misalnya nama ‘Dudi’ bisa tertangkap
sebagai ‘Budi’. Perlu dipertegas dengan menyebutkan huruf depannya. Namun menyebutkan
huruf ‘d’ berulang-ulang belum tentu efektif.
Saya diajarkan
sebuah metode ejaan huruf yang universal bernama alfabet fonetik (phonetic
alphabet), kumpulan kata yang mewakili abjad latin saat mengeja di radio atau
telepon. Misalnya menyebutkan kata ‘alpha’ untuk mengeja huruf ‘a’ dan
menggunakan kata ‘november’ untuk membedakan huruf ‘n’ dengan ‘m’. Ternyata
cukup banyak alfabet fonetik internasional yang banyak digunakan, mulai dari
yang dikembangkan oleh NATO, Western Union, hingga versi Indonesia.
Beberapa huruf ada yang fonetikknya sama, tapia da juga yang berbeda sama
sekali.
Sumber: scribd |
Saya sampai
mencetak singkatan fonetik dari NATO dan menempelnya di depan alat telepon di
meja kerja. Penggunaan ejaan ini sangat memudahkan dalam menyebutkan nama,
istilah, atau kata agar lebih jelas kepada lawan bicara di telepon. Bekerja di
perusahaan multinasional membuat saya juga perlu berdiskusi dengan ekspatriat. Fonetik
yang internasional dan terstandardisasi juga memudahkan komunikasi dengan pegawai
dari luar negeri dalam bahasa Inggris.
Di luar
pekerjaan, ejaan alfabet ini juga masih terpakai. Misalnya saat mau memesan jasa
travel atau delivery makanan. Ketika menyebutkan atas nama siapa
pesanannya, lidah saya yang cadel seringkali membuat nama ‘Aditya Parama’ jadi
terdengar Aditya Pahama atau Aditya Pratama oleh telinga pendengar di seberang
jaringan telepon. Jika saya bilang Aditya Parama kemudian dieja menjadi
Papa-Alfa-Romeo-Alfa-Mama-Alfa, setelah jeda beberapa detik sang operator akan
membalas “Parama?”. Dan saya pun tinggal mengkonfirmasinya.
Catatan Phonetik Alfabet yang Saya Cetak dan Tempel di Dinding Tempat Kerja
Dalam
melafalkan huruf yang bunyinya berdekatan, walaupun artikulasinya sudah baik
tapi masih mungkin terdengar berbeda oleh orang lain. Salah satu solusinya
adalah dengan menggunakan alfabet fonetik, kata yang mewakili satu huruf
tertentu. Dan lebih baik lagi jika memakai alfabet fonetik yang sudah standar,
baik dalam lingkup domestik maupun internasional.
Komentar
Posting Komentar