Beberapa orang merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang tua. Ada yang merasa canggung, hingga ketakutan saat hendak memulai obrolan dengan orang yang lebih senior. Padahal jika kita memiliki kemampuan untuk berinteraksi secara luas dengan orang yang sudah sepuh, banyak kebaikan yang bisa diperoleh.
Mendadak Dapat Warisan Rumah
Manga berjudul Hirayasumi bercerita tentang Hiro, seorang pria berusia 29 tahun, yang menjalani hidup dengan sesuka hatinya dan bagaimana ia berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya yang sedang berjuang dengan hidup mereka. Hiro adalah seorang pemuda dari kampung yang memiliki impian untuk menjadi aktris. Setelah lulus sekolah ia memutuskan untuk mengadu nasib ke Tokyo. Setelah bermain di beberapa film layar lebar, ia menyadari bahwa beradu akting bukan keinginan besarnya. Akhirnya ia memutukan untuk hidup sederhana dan bekerja di sebuah kolam pemancingan di ibukota.
Tokoh Hiro
digambarkan memiliki kelebihan mudah bergaul dengan orang yang lebih tua. Ia
dapat cepat akrab dengan nenek-nenek yang ditemuinya di pasar. Ia juga dikenal
ramah oleh para ibu rumah tangga di sekitar tempat tinggalnya. Tetapi ia
memiliki kekurangan tiba-tiba menjadi gugup jika yang diajak mengobrol adalah
perempuan muda yang sesuai dengan tipe wanita ideal bagi Hiro.
Pemuda yang tidak
segan berinteraksi dengan sepuh ini diceritakan dekat dengan seorang nenek yang
tingggal sendirian di rumah sederhananya di jantung kota Tokyo. Nenek yang sudah
berusia 83 tahun ini biasanya hidup hemat, tetapi ia rutin memasak makan malam
untuk Hiro yang merupakan orang asing baginya setiap hari Senin dan Kamis. Hingga
akhirnya sebelum wafat sang nenek yang tidak pernah menikah ini menulis surat
wasiat yang menyatakan bahwa ia mewariskan rumah tuanya kepada Hiro.
Membaca bab pada manga bergenre slice of life ini mengingatkan kembali tentang kemampuan untuk mengobrol dengan orang tua. Keterampilan ini bisa dibilang gampang-gampang susah. Untuk membiasakan diri agar dapat akrab dengan orang yang lebih tua memiliki tantangan tersendiri. Misalnya kita yang sudah takut duluan ketika mau berbicara dengan orang yang sudah lanjut usia. Di sisi lain banyak juga remaja yang sudah meremehkan di awal karena sang orang tua sudah terlalu sering mengulang cerita yang sama.
Intinya Lebih Banyak Mendengarkan
Kunci untuk
berdialog dengan orang tua adalah membuka hati untuk mendengarkan. Kebanyakan para
orang tua membutuhkan diri kita untuk hadir menyimak cerita-cerita mereka. Malahan
ketika mereka menuturkan kisah hidupnya, kita tidak perlu menyiapkan apa-apa
dan cukup menjadi mendengar yang baik. Dari pengalaman-pengalaman para senior kita
bisa belajar banyak dan mengambil kearifan hidup.
Saya mendapatkan
banyak cerita menarik dari mendengarkan seorang dosen senior dari jurusan
Teknik Industri (TI) di Institut Teknologi Bandung (ITB). Kala itu sedang ada
kegitan perayaan ulang tahun dan peluncuran buku untuk persembahan kepada Prof.
Matthias Aroef, pendiri keilmuan Teknik Industri di Indonesia. Acara berlangsung
di Jakarta. Saya dan panitia yang lain berangkat dari Bandung. Dalam perjalanan
pulang setelah acara selesai, saya ikut dalam mobil travel yang sama
dengan Prof. Frans Mardi Hartanto, salah satu dosen yang juga merintis jurusan
Teknik Industri bersama Pak Matthias. Selama waktu tempuh antar kota, beliau
banyak menceritakan tentang sejarah dibentuknya jurusan TI dan perjuangan dalam
merintisnya. Ternyata untuk mendapatkan persetujuan pembukaan jurusan TI di ITB mendapatkan banyak pertentangan di awal karena banyak pihak yang mengira jurusan dengan bobot manajemen yang cukup banyak ini lebih cocok jika dibuka di fakultas ekonomi kampus lain.
Ketika saya
kuliah S1, Pak Mardi sudah purnabakti sehingga saya tidak sempat diajar oleh
beliau. Informasi yang beliau paparkan kebanyakan baru saya dengar. Menyimak cerita
lika-liku membangun TI di ITB dan Indonesia ini semakin memperkaya perspektif terhadap
akar keilmuan ini dan potensi perkembangan di masa depan. Biasanya kalau
menjadi penumpang saya lebih sering menghabiskan waktu dengan tidur. Tapi kali
itu saya banyak mendapat pengetahuan baru.
Kemampuan
untuk dapat akrab dan berdialog dengan orang yang lebih tua menurut saya
merupakan suatu keterampilan yang baik untuk dimiliki. Tidak semua orang terlahir
dengan kemampuan ini secara alami. Tapi seperti kemampuan komunikasi lainnya, kecakapan
ini dapat dipelajari. Dengan menjaga komunikasi yang baik dengan para senior
kita bisa mendapatkan beragam pelajaran dari pengalaman hidup mereka yang sudah
lebih banyak.
Komentar
Posting Komentar