Saat belajar dan menemui kesulitan, guru merupakan orang yang tepat untuk ditanya. Guru bertanggung jawab untuk mendidik dan membimbing siswanya. Namun ada juga kasus ketika seorang peserta didik enggan bertanya kepada guru dan malah mendapatkan jawaban yang kurang tepat dari sumber lainnya.
Dalam manga
Mairimashita! Iruma-kun chapter 156 diceritakan tentang seorang murid
yang meminta tolong wali kelasnya untuk menjadi instruktur musik. Pada manga
yang bercerita tentang seorang manusia yang menjadi murid ke sekolah yang unik
ini terdapat cerita tentang sang tokoh utama dan teman sekelasnya yang sedang mempersiapkan
penampilan musikal di akhir tahun ajaran. Kelas mereka memutuskan untuk
menampilkan tarian. Iruma, sang tokoh utama menjadi pemain piano pengiring
untuk memimpin tempo. Namun Iruma yang tidak bisa bermain piano pada awalnya
menemui kesulitan dalam memainkan instrumen ini.
Kerori yang Memberanikan Diri untuk Meminta Tolong Sang Guru |
Kerori, teman sekelas Iruma yang bertanggung jawab menjadi pelatih penampilan, berinisiatif untuk mencarikan instruktur musik untuk Iruma. Dalam rangka mencari tutor yang tepat, pertama Kerori mencari kandidatnya dari guru yang mengajar di sekolah. Kebetulan, wali kelas mereka adalah representatif dari orkestra kelas di festival musik saat sang guru menjadi murid di sekolah ini. Rekan kerja sang wali kelas pun menyetujui bahwa beliau bisa memainkan hampir semua jenis instumen musik.
Ketika
meminta bantuan Kalego-sensei, sang wali kelas, Kerori cukup kaget
karena beliau menyetujui permintaannya dengan mudah. Sang guru mengatakan bahwa
menurut panduan pengajar, setiap pendidik harus selalui memprioritaskan
pertumbuhan siswa. Jadi meminta tolong kepada guru, terutama yang sesuai dengan
kemampuannya, merupakan hal yang benar untuk dilakukan.
Mendidik Sesuai Moto Sekolah |
Beberapa
kali saya menemukan kasus pelajar yang tidak mau bertanya kepada gurunya. Dalam
konteks perkuliahan, ada mahasiswa yang saat kebingungan mengerjakan skripsi,
ia malu untuk berkonsultasi dengan dosen pembimbingnya. Ia lebih memilih
bertanya di forum daring atau media sosial seperti Twitter. Padahal di forum
belum tentu orang lain bisa memberikan jawaban sesuai kebutuhan. Dosen
pembimbinglah yang bisa memberikan masukan yang cocok dengan Tugas Akhir yang
sedang ditulis mahasiswa.
Di satu sisi kurangnya komunikasi antara dosen pembimbing dengan mahasiswa bisa terjadi karena dosen masih membuat penghalang yang tinggi untuk bisa dijangkau oleh mahasiswa. Penting untuk memposisikan sebagai pihak yang akan membantu dan mengawal mahasiswa dalam pengerjaan penelitian untuk lulus ini. Dalam mengerjakan, sang mahasiswa bisa mengandalkan mesin pencari di internet atau bertanya kepada teman untuk menemukan jawaban. Namun jika resolusi yang dicari tak kunjung ditemukan, dosen pembimbing menjadi orang pertama untuk ditanya.
Komentar
Posting Komentar