Tayangnya
anime Chainshaw Man pada musim gugur 2022 merupakan salah salah satu serial
TV yang paling diantisipasi oleh penggemar. Anime yang diadaptasi dari manga karangan
Tatsuki Fujimoto ini cukup sensasional dikalangan penggemar. Terlebih
bagian pertama dari manga ini sudah tamat dengan cukup memuaskan sehingga banyak
yang menunggu tayangan animasinya.
Ilustrasi manga Chainsaw Man. Sumber: Myanimelist
Ketika MAPPA, studio produksi yang menggarap adaptasi animenya, mengumumkan cuplikan dan key visual pertama dari Chainsaw Man season pertama, jagat penggemar animanga cukup digemparkan. Apalagi sang sutradara cukup ambisius dengan menghadirkan 12 lagu akhiran yang berbeda untuk masing-masing episode anime. Penyanyi dan grup musik yang digaet juga terkenal dan memiliki banyak karya besar, seperti Aimer dan Eve. Setiap ada pengumuman dan trailer baru anime Chainsaw Man pasti lini masa penggemar anime-manga langsung dipenuhi oleh posting tentang anime yang bercerita tentang seorang pemuda yang bisa berubah menjadi manusia gergaji mesin (chainsawman) yang bertugas memburu dan memusnahkan iblis.
Ekspektasi penggemar sudah dibuat tinggi. Bahkan banyak fan
yang memprediksi bahwa anime ini nantinya akan menjadi anime tersukses
sepanjang sejarah. Tingginya ekspektasi penggemar terasa dibanting saat episode
pertama ditayangkan. Tak sedikit fan yang kecewa karena kualitas animasi CGI (Computer
Generated Image) yang terlihat kaku dan kurang mengalir. Mereka membanding-bandingkan
dengan anime-anime sebelumnya yang juga menggunakan CGI seperti Berserk dan
Land of Lustrous. Mereka berpendapat bahwa adegan bertarung yang dianimasikan
dengan CGI pada anime Chainsaw Man kualitasnya kurang sesuai untuk anime
dengan harapan penggemar yang sudah terlanjur besar. Namun secara umum, cerita
dan penyajian anime ini masih terbilang cukup bagus.
Salah Satu Adegan Perkelahian pada Episode 1 |
Kekecewaan timbul akibat ekspektasi fan yang tinggi tidak dapat terpenuhi dengan hasil pekerjaan studio produksi. Masalah memang dapat timbul apabila ekspektasi tidak sesuai realita. Sebagai penggemar yang menunggu manga kesukaannya diadaptasi menjadi gambar bergerak, kita memang tidak dapat mengontrol bagaimana hasil akhir anime oleh studio produksi. Produsen anime memiliki limitasi dalam anggaran dan waktu sehingga tidak semua karya bisa dihasilkan secara maksimal. Namun ekspektasi diri sendiri dapat dikendalikan untuk tidak berharap terlalu berlebihan.
Komentar
Posting Komentar