Saat mengerjakan skripsi atau Tugas Akhir (TA) ada beberapa kemungkinan datanya hilang, bisa karena computer terserang virus atau laptop hilang. Cukup banyak kasus mahasiswa yang kelulusannya tertunda akibat file tulisan dan data pendukungnya tidak ada. Misalnya ada salah satu teman saya yang laptopnya hilang dalam perjalanan bus malam dari Jakarta ke Surabaya. Padahal selalin data skripsi, ada juga data pekerjaan dan data personal penting lainnya. Sayangnya ia tidak memiliki back up file-nya sehingga harus memulai pengumpulan data dan menulis dari nol.
Agar tidak kehilangan progres skripsi yang sudah
dibuat, berikut tiga tips mudah yang dapat kita lakukan saat penyusunan
skripsi.
1. Kirim Email
Di angkatan saya, cara mencadangkan
tulisan TA dengan mengirimkan ke email cukup populer. Ada yang
mengirimkan file TA ke teman dekatnya. Jadi kalau sewaktu-waktu
dibutuhkan, tidak hanya jika data hilang saja, ada orang lain yang juga dapat
menyimpan TA yang sedang dikerjakan. Ada pula yang mengirimkan ke inbox email
sendiri. Bisanya yang dikirim hanya format Ms. Word atau PDF saja, tidak bersam
pengolahan data dan paper rujukan. Cara mengirim email ini kurang
efektif karena tidak dapat diperbarui secara real-time dan bisa jadi
terlewat dalam mengirim email.
2. Menulis dalam Google Docs
Alternatif lainnya selain
mencadangkan tulisan skripsi dengan mengirimkan ke email adalah dengan
menulisnya di layanan pengolah data online seperti Google Docs. Dengan
menulis di platform ini kontennya dapat di-update kapanpun.
Asalkan kita punya link-nya, tulisan dapat diedit dimanapun selama ada
akses internet. Dengan membagikan tautan tersebut, dosen pembimbing dapat
memberikan masukan melalui fitur comment dan mahasiswa bisa langsung
memperbaiki sesuai saran yang diberikan. Kalau bekerja bersama orang lain untuk
mengedit, kita juga dapat menambahkan alamat email lain sebagai
kolaborator. Walaupun bisa menyunting secara real-time dan dapat diakses
dimana saja, cara kedua ini juga masih memiliki kekurangan karena di Google
Docs hanya menyimpan tulisan skripsinya saja. Data lain seperti gambar, rekaman
suara atau referensi artikel tidak dapat disimpan bersamaan dalam Google Docs
saja.
3. Mencadangkan data dalam cloud
storage
Selain membuat tulisannya dalam Google Docs yang
dapat diberikan comment dan diedit secara online, data pendukung
pengerjaan TA lainnya dapat diunggah ke dalam cloud storage. Sekarang
banyak jasa penyedia penyimpanan awan yang gratis seperti Dropbox, Google
Drive, dan One Drive. Ketika mengerjakan TA dulu saya menggunakan Dropbox.
Akunnya disinkronisasi dengan laptop. Jadi apa yang sudah dikerjakan di komputer,
jika sedang terkoneksi dengan internet progress juga akan tersimpan di cloud.
Apalagi sekarang akses internet sudah tersedia dimana-mana dan untuk
mengerjakan TA biasanya juga terhubung dengan jaringan internet. One Drive dari
Microsoft juga memiliki fitur yang
kurang lebih sama dengan Dropbox. Enaknya menggunakan One Drive, kalau
dalam organisasi yang sama bisa share file juga. Cara ketiga ini paling
ideal karena selain punya cadangan tulisan yang dapat dengan mudah diedit, data
pendukung TA juga ada back up-nya.
Ada risiko file terhapus atau komputer dicuri saat
melakukan penelitian skripsi. Cara menghindarinya yang paling efektif adalah dengan
mencadangkan dan mensinkronisasikannya dengan fasilitas cloud storage. Jika
pembaca sedang mengerjakan skripsi atau baru mulai menyusun sangat disarankan
mulai membuat cadangan file-nya di awan.
Komentar
Posting Komentar