“Word of mouth is very powerful” – Jeff Bezos –
Salah
satu faktor yang paling mempengaruhi konsumen untuk menggunakan sebuah produk adalah
rekomendasi. Bagi saya rekomendasi dari keluarga, teman, dan kolega sangat
dipertimbangkan sebelum membeli produk atau jasa. Bahkan untuk makanan,
preferensi saja dapat sangat bergantung kepada apa yang dikatakan orang lain. Ketika
ada komentar atau isu negatif mengenai sebuah makanan dan minuman, besar
kemungkinan saya akan langsung meninggalkannya.
Sekali Mendengar Tempat Makan Berpenglaris Langsung Tak Ingin Mampir
Jika ada
yang pernah menghembuskan isu bahwa sebuah rumah makan menggunakan pesugihan,
saya tidak akan mau makan di sana lagi. Bahkan walaupun hanya isu dan belum
terbukti, saya merasa lebih baik tidak datang sama sekali daripada konsumsi
makanan yang diberi penglaris. Dalam kasus ini false positive, kalau misalnya
restoran tersebut tidak menggunakan ajian sesat untuk membuat rasa masakannya
lebih enak tapi banyak yang bilang pakai jin, lebih baik daripada false negative,
ternyata usaha makan ini bersekutu dengan jin walaupun orang-orang pada
menyangkalnya.
Ada dua
kejadian yang membuat saya tidak akan mengunjungi suatu rumah makan lagi.
Pertama, saya pernah mendengar kalau warung makan di dekat alun-alun Bandung
yang terkenal katanya makanannya dijilat-jilat makhluk tak kasat mata supaya
rasanya lebih enak. Dan kalau dibawa pulang rasa masakannya berubah. Walaupun
saya tidak pernah makan di sana dan tidak pernah mencoba membuktikannya secara
langsung, restoran ini langsung saya coret dari daftar tempat makan di Bandung.
Kejadian
kedua adalah ketika saya makan bersama keluarga di salah satu restoran Sunda
yang menjadi langganan. Ketika baru datang dan akan duduk, sepupu saya yang
paling kecil langsung menangis ketakukan. Ia bilang melihat banyak monyet yang
melompat-lompat di meja makan. Padahal kami hanya melihat tamu-tamu yang sedang
makan dengan lahapnya. Tidak ada hewan sama sekali di sana. Saat itu juga kami
beranjak pulang dan tidak mau memesan makan dari sana lagi. Padahal sebelum
mengajak sepupu yang masih balita itu kami cukup sering berkunjung dan saya
rasa masakannya enak.
Nasihat Menhindari Minuman Tak Sehat
Dalam
memilih minuman saya pun sangat mempertimbangkan kata-kata dari orang lain. Misalnya
saya tidak mau minum minuman sachet lagi setelah Pak Yassierli bercerita bahwa
beliau pernah melihat iklan tentang minuman kemasan yang menyebabkan kanker.
Beliau bercerita alhmarhum Pak Ifti bisa jadi mengidap kanker karena setiap
hari senang meminum kopi kemasan yang diseduh. Pak Ifti rajin berolahraga,
menjaga makanan, dan pola hidupnya sehat. Tapi akhirnya bisa terpapar kanker
juga. Jadi Pak Yassierli menyimpulkan bahwa bisa jadi penyebabnya karena rutin
konsumsi kopi bubuk instan. Obrolan tersebut merupakan momen saya menyatakan
selamat tinggal untuk minuman sachet.
Dalam
pemasaran, karena word of mouth merupakan hal yang juga memengaruhi
pilihan konsumen terhadap keputusan membeli barang atau jasa, sebagai produsen
kita perlu memperhatikan bagaimana konsumen akan menjadi agen yang membicarakan
produk ini kepada orang lain. Pastikan bahwa konsumen puas sehingga testimoni
yang disampaikan juga baik. Dan jika ada isu negatif yang beredar, misalnya bahwa
produk kita punya efek samping yang membahayakan padahal tidak benar, perlu segera
dibuat langkah tindakan untuk membuat brand image yang terpercaya.
Komentar
Posting Komentar