Tes
kesehatan, atau biasa juga disebut Medical Check Up (MCU), merupakan
salah satu syarat untuk pengajuan visa residen di Taiwan. Sebelum berangkat, di
Indonesia tes kesehatan ini dapat dilakukan di rumah sakit atau klinik yang ditunjuk
oleh lembaga otoritas Taiwan. Di Taiwan, MCU ini pun harus dilakukan di rumah
sakit khusus yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menyediakan jasa cek kesehatan
bagi orang asing.
Saya memilih untuk melakukan MCU
di Taipei City Hospital, Renai Branch. Cabang rumah sakit Taipei Ren’ai
ini terletak di distrik Da’an, cukup dekat dari kampus National Taiwan Normal
University (NTNU). Bersepeda sekitar 12 menit sudah dapat sampai di rumah sakit
tersebut.
Salah Satu Ruangan Tes di Taipei City Hospital Renai Branch. |
Berdasarkan pengalaman beberapa
kali cek kesehatan di rumah sakit di Indonesia, biasanya minimal memakan waktu
setengah hari. Ternyata pengalaman MCU di sini sangat cepat dan prosesnya
mudah. Saya tiba di rumah sakit sekitar pukul 10:50 siang. Terdapat dua sesi
untuk tes kesehatan, sesi pagi dan siang. Masing-masing sesi kapasitasnya sebanyak
50 orang. Kebetulan waktu pendaftaran untuk sesi pagi di tutup pukul 11.00.
Jadi masih sempat untuk mendaftar dan masuk ke klaster pagi.
Keterangan Kuota Tes Harian di Depan Ruang Pendaftaran |
Rangkaian Tes Kesehatan
Pertama, peserta MCU diminta
untuk membayar biaya tes kesehatan sebesar 1350 NTD (sekitar Rp725.000) terlebih
dahlu. Selanjutnya peserta diminta mengisi data diri. Tes pertama yang
dilakukan adalah pengecekan oleh dokter umum. Pengecekan pertama terdiri dari
pengukuran suhu tubuh, tekanan darah, detak jantung, mulut dan lidah, serta pandangan
mata. Selanjutnya dokter bertanya mengenai riwayat penyakit, alergi, atau
penyakit bawaan.
Setelah tes pertama selesai,
selanjutnya peserta diberikan satu map yang berisi dokumen kita dan alur tes.
Alur tes ini menjelaskan urutan dan tes yang perlu dilakukan serta lokasi
pengambilan sampel. Dilengkapi dengan gambar dan narasi yang to de point membuat alur tes kesehatan mudah
dipahami.
Map Dokumen Tes Kesehatan yang Betulisan Urutan dan Lokasi Tes |
Tes
kedua adalah skin test (tes kulit) yang dilakukan di bagian Family
medicine outpatient. Sesampainya di ruang tes, dokter meminta peserta
menanggalkan seluruh pakaian, menyisakan pakaian dalam saja. Dokter melihat seluruh
kulit di tubuh kita, termasuk telapak kaki pun perlu diperlihatkan. Setelah selesai
tes dokter akan membubuhkan cap pada dokumen kita. Hal ini dapat membantu peserta
dan staf medis mengetahui tes mana yang sudah dijalani dan tes mana yang belum.
Halaman Cap Dokter yang Berfungsi Sebagai Checklist Tes yang Sudah Dilakukan |
Pemeriksanaan
berikutnya adalah pengambilan sampel darah (blood) dan feses (stool).
Untuk sampel darah, peserta perlu mengambil nomor antrian terlebih dahulu dan
menunggu nomor antriannya dipanggil. Proses pengambilan darah pun cepat dan
tidak sakit, walau darah diambil dari pembuluh darah di tangan seperti biasa. Untuk
pengambilan sampel feses juga seperti biasa. Namun ada hal yang menarik di
toilet,. Pada lembar petunjuk bagian berbahasa Indonesia terdapat tips untuk mengoleskan
minyak ke lubang dubur jika kotoran sulit keluar. Sebelumnya saya kira jika
feses sulit keluar solusinya hanya perlu banyak minum air. Sampel darah dan
feses dikumpulkan pada loket.
Tahap
berikutnya adalah tes sinar X. Terdapat ruang ganti untuk menggunakan pakaian pasien
khusus. Sebenarnya petugas bilang kaos yang saya kenakan sudah cukup tipis dan
tidak perlu ganti baju. Namun saya ingin merasakan memakai makanan pasien itu
agar lebih terasa proses MCU-nya, haha. Setelah berganti baju, saya diajak ngobrol
oleh orang Taiwan. Seperti biasa, orang Taiwan cukup ramah terhadap orang
asing. Beliau bertanya tentang negara asal, sekolah dimana, dan tujuan tesnya. Tak
lama setelah ganti baju, nama saya dipanggil dan masuk ke ruang foto. Jepret!.
Proses pengambilan gambar dengan sinar X berlangsung sangat cepat.
Monitor di Depan Ruang X-Ray Menampilkan Urutan Peserta yang Masuk |
Seluruh
rangkaian tes telah dilakukan. Setelah berganti baju kembali, langkah
berikutnya dalah menyerahkan formulir pemeriksaan medis ke staf perawat di tempat
pendaftaran di lantai 1. Terdapat keterangan jika pintu tertutup, selipkan map ke
bawah pintu. Jika tahap ini udah selesai maka peserta diperbolehkan pulang.
Pengambilan hasilnya antara 7 – 10 hari setelah tes selesai. Ketika melihat jam,
waktunya baru pukul 11.45 siang. Seluruh rangkaian MCU ini kurang lebih selesai
dalam waktu kurang dari 1 jam.
Pengambilan
Pada waktu yang telah ditentukan, saya mendatangi kembali rumah sakit untuk mengambil hasil Medical Check Up. Pasien datang ke ruang pendaftaran, menyerahkan bukti pengambilan, dan menunggu namanya dipanggil. Hasil tes berupa satu lembar bolak balik dengan keterangan dokter mengenai hasil tes yang dilakukan. Jika dibutuhkan kita dapat berkonsultasi kepada dokter yang sedang berjaga mengenai temuan pada tes kesehatan.
Oh ya, salah satu syarat pengajuan visa residen adalah telah mendapatkan vaksin rubella dan measel (campak). Biasanya kalau mengambil tes kesehatan di rumah sakit Indonesia akan diarahkan untuk disuntik kedua vaksin ini, dengan biaya tambahan. Namun di Taiwan biasanya akan diperiksa dahulu saat tes sampel darah, apakah antibodi dalam tubuh kita terhadap dua penyakit ini cukup atau tidak. Karena biasanya ketika kecil kita sudah pernah mendapatkan vaksin namun catatannya hilang atau tidak tersimpan dengan baik. Atau bahkan pernah mengidap penyakit ini dan akhirnya tubuh membuat antibodi sendiri. Jika hasil cek anti bodinya positif, pasien tidak diminta untuk vaksin kembali. Namun jika hasilnya negatif atau equivocal (samar), maka pasien akan diminta untuk mengambil vaksin measel & rubela di Taiwan.
Hasil Tes Kesehatan Bagian Antibodi Penyakit Campak dan Rubella |
Proses
MCU di rumah sakit Taipei ini mengaplikasikan prinsip poka-yoke. Prinsip
poka yoke (mistake prooving) ini dikembangkan oleh teknisi Toyota
di Jepang, yang bertujuan untuk meminimasi eror yang terjadi akibat kesalahan
manusia. Dengan menggunakan alur tes yang bergambar serta narasi yang singkat
dan jelas dapat membuat orang paham dengan tahapan-tahapan medical check up dan
umumnya dapat melakukan sendiri tanpa perlu dibantu orang lain. Jika konsep
seperti ini diterapkan di rumah sakit-rumah sakit Indonesia pasti akan
memudahkan pasien dan tenaga medis dalam tes kesehatan.
Komentar
Posting Komentar