Orang
Indonesia merupakan salah satu orang yang paling adaptif di dunia. Adaptabilitas
ini dapat dilihat ketika orang Indonesia belajar bahasa dan makan.
Berbicara
dalam berbagai bahasa, orang Indonesia bisa mengikuti logat dan cara bicara
yang hampir sama dengan penutur bahasa aslinya. Negara kita kaya akan bahasa
daerah, beberapa sumber menyebutkan ada lebih dari 700 bahasa daerah yang dipakai
di seluruh nusantara. Selain bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional biasanya
kita bisa minimal satu bahasa daerah, setidaknya sebagai passive speaker. Jika
tinggal lama di suatu daerah, selain bisa berbicara bahasanya seringkali
logatnya pun tidak ketinggalan. Orang Sunda yang lama tinggal di Jawa misalnya
dapat berbahasa Jawa lengkap dengan medoknya.
Berbicara
bahasa asing, lidah Indonesia pun cukup lentur untuk melafalkan huruf atau kata
sesuai dengan aslinya. Berbicara Bahasa Inggris misalnya, dalam belajar kita
tak kesulitan mengucapkan setiap huruf dan mengeja kata. Berbeda dengan orang
Jepang misalnya, yang jika berbicara bahasa Inggris kesulitan melafalkan huruf
seperti ‘r’. Orang Asia Timur seringkali tetap mempertahankan logatnya dalam berbicara
bahasa asing. Jadi logatnya khas saat percakapan dalam bahasa Inggris. Orang Perancis
pun seringkali masih membawa logat sengaunya dalam berbicara Bahasa Inggris.
Ketika bekerja dengan user ekspatriat dari Perancis, saya sampai pernah
merasa lebih mudah belajar bahasa Perancis untuk berkomunikasi dengannya
dibandingkan mendengarnya berbicara Bahasa Inggris yang kurang mudah dipahami.
Jenis
kuliner khas Indonesia beragam, belum lagi masuknya makanan-makanan dari luar
semakin memperkaya pengalaman kuliner orang Indonesia. Bentuk makanan yang
bervariasi ini membutuhkan cara atau alat makan yang berbeda-beda. Dan orang
Indonesia dapat dengan mudah menyesuaikan dengan beragam alat bantu untuk
memasukkan makanan ke mulut. Kita terbiasa makan dengan tangan, tentunya tidak
ada masalah makan dengan sendok, garpu dan pisau, serta sumpit pun bukan
menjadi hambatan. Beberapa teman saya dari Eropa kesulitan saat menggunakan sumpit
untuk memakan dari di rumah makan Chinese Food. Ada juga teman yang merasa aneh saat menggunakan tangannya untuk
menyuap nasi. Walaupun mereka sudah berlatih tapi masih ada rasa tidak natural
dibandingkan dengan orang Indonesia.
Makan dengan Sendok dan Garpu Oke, dengan Tangan pun Ayo |
Anugrah
versatilitas orang Indonesia dalam menyesuaikan diri, misalnya saat berbicara bukan
dengan bahasa Ibunya dan mengkonsumsi beragam jenis panganan, adalah suatu hal seringkali
terlewat namun perlu disyukuri. Adaptabilitas ini dapat membuat kita survive
di tempat manapun kita tinggal.
Komentar
Posting Komentar