Daftar Barang Bawaan untuk Persiapan Kuliah di Luar Negeri

Selamat, kamu sudah diterima untuk sekolah di kampus impianmu di luar negeri!

Persiapan sebelum berangkat merupakan hal kursial untuk kelancaran selama tinggal di lingkungan yang baru. Selain mempersiapkan dokumen seperti paspor dan visa, hal yang tak kalah penting adalah mempersiapkan barang-barang untuk di bawa. Seringkali mahasiswa ingin membawa beragam hal, yang tidak cukup jika hanya masuk ke bagasi pesawat ekonomi biasa.

Banyak maskapai yang menyediakan fasiltas bagasi tambahan untuk mahasiswa yang belajar di luar negeri. Misalnya Singapore Airlines memberikan fasilitas bagasi 40 kg bagi penumpang yang terverifikasi statusnya sebagai pelajar. Namun kapasitas tersebut seringkali masih kurang. Oleh karena itu perlu dipilih dengan cermat barang mana yang perlu dibawa dari Indonesia dan mana yang dapat dibeli di negara tujuan.

Sebelum berangkat, saya riset kecil-kecilan tentang barang apa saja yang perlu di bawa ke luar negeri. Jawaban di internet beragam, mulai dari barang esensial seperti pakaian hingga barang yang katanya orang Indonesia seringkali kesulitan mendapatkan di luar negeri seperti sambal. Dari sharing pengalaman orang lain di internet, ada barang yang cocok dengan saya dan ada juga yang kurang sesuai untuk dibawa.

Pertama kali berangkat untuk kuliah di Hong Kong saya membawa banyak hal yang ternyata tidak terpakai. Misalnya saya membawa gantungan baju dan pemanas air elektrik. Pemanas air yang terbuat dari alumunium ini menyita cukup banyak ruang di koper. Padahal dapat di beli di Hong Kong dengan harga yang masih terjangkau. Jadi membawa alat ini cost-nya (memakan ruang yang luas dalam koper) dengan benefit (dapat memanaskan air ledeng untuk diminum) tidak terlalu ekonomis.

Selain barang yang ukurannya besar. Ada juga dokumen yang juga tidak terpakai, misalnya pas foto yang dicetak dalam berbagai ukuran. Sebelum berangkat saya mencetak foto dengan berbagai ukuran, salah satu tujuannya untuk kepentingan pengajuan pembuatan visa ke negara lain. Saya sempat mendengar kalau membuat pas foto di Hong Kong sangat mahal, jadi merasa lebih baik cetak di Indonesia. Ternyata ketika mau membuat visa ke Tiongkok foto-foto yang saya bawa tidak ada yang terpakai dan harus membuat pas foto ulang di kantor pembuatan visanya. Untungnya biayanya tidak terpakai.

Belajar dari pengalaman tinggal di Hong Kong dan exchange student ke Taiwan, ketika akan berangkat ke Taiwan untuk kuliah kedua kalinya, saya lebih cermat dengan bertanya teman yang sedang kuliah di sana. Misalnya saya bertanya ke Ghifary, teman yang S2 di National Taipei University, mengenai apakah perlu membawa rice cooker atau tidak. Berdasarkan pengalaman tinggal sendiri di Hong Kong, setiap hari saya memasak agar dapt menghemat pengeluaran. Sehingga penanak nasi sangat berguna. Makanan di Taiwan lebih terjangkau dari Hong Kong, sehingga kalau beli di luar pun masih cukup ramah di kantong. Dan lagi karena tinggal di asrama IECA (Islamic Education and Cultural Association) Yonghe, peralatan dapurnya sudah lengkap sehingga mahasiswa tidak perlu membawa alat masak sendiri.

For further reference, daftar barang yang menurut saya penting untuk di bawa jika sekolah ke luar negeri dapat diakses pada daftar excel di tautan berikut:

DaftarBarang Bawaan Persiapan Studi di Luar Negeri

Daftar tersebut dikelompokkan menjadi beberapa kategori seperti pakaian, alat sholat, alat mandi, keuangan, alas kaki, perlengkapan tidur, perlengkapan rumah tangga, obat-obatan, alat tulis, alat elektroik, serta barang katergori lainnya.

Daftar ini sesuai untuk saya namun belum tentu berlaku general untuk semua orang. Misalnya karena hobi saya bermain boardgame, saya mencamtumkan boardgame favorit, Pandemic, dalam daftar barang bawaan. Daftar tersebut juga disusun berdasarkan iklam dan fasilitas publik di negara-negara Asia Timur. Sialakan menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Selamat berkemas!