Kuliner Indonesia biasanya tidak pelit akan bumbu dan rempah, yang menjadikannya dinobatkan sebagai salah satu panganan terlezat di dunia. Termasuk dalam menambahkan garam dan gula sebagai pelengkap masakan, takarannya tak sedikit. Hal ini membuat lidah Indonesia sudah terbiasa dengan rasa manis dan asin yang kuat.
Saat awal datang ke Taiwan, saya merasa makanan dan minuman Taiwan agak hambar. Dan ini bukan saya saja yang merasakan. Banyak orang Indonesia lainnya yang sepakat dengan pendapat ini. Ternyata regulasi Taiwan mengatur tentang kadar sodium dan konsumsi gula dalam makanan lebih dibatasi dibandingkan dengan Indonesia. Oleh karena itu rasa makanan dan minuman tidak seasin dan semanis di tanah air. Pengurangan gula dan garam tidak hanya produk kemasan, tapi juga menu yang disajikan di rumah makan.
Taiwan terkenal dengan minuman bubble milk tea atau biasa disebut boba. Minuman campuran teh, susu, gula dan dilengkapi dengan toping bola-bola tapioka. Ketika memesan boba di counter, biasanya terdapat pilihan level gula dan es. Kalau beli biasanya saya memilih 100% gula (全糖, quán táng) dan es yang sedikit (少冰, shǎo bīng). Walaupun gulanya normal, namun rasanya masih kurang manis untuk standar lidah Indonesia.
Pilihan Tingkat Rasa Manis dan Jumlah Es Ketika Memesan Boba. Sumber: hoponworld |
Banyak penelitian yang menyatakan tentang bahaya konsumsi gula dan garam berlebih. Serta banyak gerakan yang dikampanyekan untuk mengurangi kadar gula, sodium, serta lemak trans dan lemak jenuh dalam produk konsumsi. Tujuannya adalah mencapai populasi yang lebih sehat dan mengurangi risiko penyakit.
Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa. Termasuk dalam beradaptasi terhadap rasa makanan. Setelah beberapa lama mengecap kuliner di Taiwan, saya pun terbiasa dengan makanan yang less fat dan low sugar. Saya menikmati beragam sajian negeri Formosa ini tanpa ada komplain mengenai rasa.
Ketika pulang ke Bandung, indera perasa sepertinya perlu disesuaikan kembali. Saya memesan tahu cabai garam dan teh tarik hangat di salah satu café saat bertemu dengan teman. Rasanya patut diacungi jempol. Tapi menurut saya menu tahunya terlalu asin dan teh tariknya terlalu banyak susu kental manis. Saya sampai menambahkan air agar dapat menghabiskan minumannya. Dan kalau melihat menu boba, tidak ada opsi takaran gula dalam minumannya. Begitupun jika memesan kopi yang sedang populer belakang ini.
Menu Tahu Cabai Garam & Teh Tarik |
Selain Taiwan, banyak negara dunia yang menegakkan regulasi kontrol yang lebih ketat terhadap garam dan gula untuk kesehatan. Organisasi yang memeloporinya adalah WASSH (World Action on Salt, Sugar, and Health) yang mengurangi salt intake di UK. Beberapa negara lain juga sudah memiliki organisasi khusus yang mengatur hal ini, misalnya ASC (Action on Salt China) di Tiongkok.
Konsumsi gula dan garam berlebihan jauh dari kebutuhan harian tubuh dapat berdampak buruk pada kesehatan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, kita bisa mulai dari hal kecil dengan mengurangi konsumsi makanan manis dan yang telalu asin. Di awal mungkin akan terasa aneh karena makanan lebih hambar. Namun karena manusia adaptif, perlahan kita akan terbiasa dengan rasa masakan yang lebih sehat ini.
Komentar
Posting Komentar