Di suatu
pelajaran di kelas, sang guru sedang membacakan jawaban soal ulangan.
“Nomor
1, A. Nomor 2, B.”
“Apa Pak?”,
tanya murid-muridnya.
“B,
Bandung. Nomor 3, D.”.
“Apa
Pak?”, murid-murid bertanya kembali.
“D,
Dodol”.
Ketika
mengeja abjad seringkali kita menggunakan objek yang familiar dengan nama depan
yang sama dengan huruf yang dieja. Kata Bandung untuk menegaskan huruf B dan
kata dodol untuk menegaskan huruf D. Cara ini efektif untuk membedakan dua
huruf yang pengucapannya mirip tersebut karena kota Bandung dan makanan Dodol diketahui
secara luas dan pelafalan keduanya berbeda.
Ketika
bekerja di lingkungan internasional bisa jadi cara mengeja huruf B dan D seperti
contoh di atas tidak efektif. Pengalaman pertama saja kerja bersama ekspatriat
adalah ketika karir pertama di bagian Human Resource pada perusahaan oil
& gas asal Perancis. Sebagai karyawan yang intens berhubungan
dengan telepon, saya pernah merasa kesulitan ketika mengkomunikasikan nama dan nomor
karyawan (yang terdiri dari angka dan nomor). Pendengar diseberang kabel
telepon pernah kebingungan ketika saya menyebutkan nama & mengeja huruf.
Ditambah lagi kecadelan saya membuat pelafalan huruf ‘r’ tidak jelas.
Secara tidak sengaja saya menemukan Phonetic Alphabet dari NATO. Cara ini adalah cara pelafalan alfabet dengan menggunakan set kata-kata, bukan huruf per huruf, dalam komunikasi lisan yang dulu digunakan oleh NATO (North Atlantic Treaty Organization) dalam komunikasi di radio atau melalui telepon. Setiap kata dipilih untuk mewakili huruf inisialnya. Ada 26 kata yang berasosiasi dengan setiap huruf alfabet dalam bahasa Inggris sebagai berikut:
Untuk mengeja huruf B misalnya, kita menggunakan kata ‘Bravo’ dan mengeja huruf D dengan menggunakan kata ‘Delta’. Dengan begitu akan lebih mudah untuk mengeja huruf yang pelafalannya mirip seperti B, D, dan P. Saya sampai mencetak dan nemempel NATO phonetic alphabet ini di depan telepon di meja kantor agar memudahkan mengeja ketika berkomunikasi via telepon.
Belakangan
ini, saya baru tahu juga bahwa menggunakan kata untuk mengeja huruf ini
juga dipakai di berbagai bisang, misalnya Telemarketing. Pernah ada sales asuransi
yang menelepon dan ketika mengeja abjad dia menggunakan ejaan kata pada NATO phonetic
alphabet. Sepertinya cara ini sudah digunakan secara standar dalam industri
dan saya terlambat mengetahuinya. Spelling alphabet seperti ini bisa
jadi referensi ketika berkomunikasi secara virtual seperti sekarang, mulai dari
kuliah daring, mengerjakan tugas secara online, hingga telepon kasual bersama
teman-teman.
Komentar
Posting Komentar