Ada hal menarik tentang notebook
latihan yang dapat dipelajari dari anime Cheer Boys!.
Anime ber-genre olahraga ini bercerita tentang dua orang mahasiswa yang keluar dari tim judo dan mulai membentuk tim cheer leader. Tim pemandu sorak yang mereka buat adalah all-male team, terdiri dari laki-laki semua. Mereka menargetkan untuk ikut kompetisi cheerleading nasional. Anime yang terdiri dari 12 episode ini diadaptasi dari real-life men's cheerleading team "Shockers" dari Waseda University. Jadi banyak scene pada anime yang dimodelkan dari lokasi asli di kampus Waseda.
Pada anime ini
diceritakan sang pelatih membagikan notebook kepada setiap anggota dan
menginstruksikan untuk menulis apapun yang terlintas pada pikiran setiap
selesai latihan. Katanya dengan menulis pemikiran pada buku catatan ini adalah
cara terbaik saat kita mengejar sebuah tujuan dan metetapkan sasaran yang
tinggi (the best thing to do when you’re pursuing a goal with your sights
set high). Selain itu di halaman pertama sang coach menuliskan
target personal untuk masing-masing anggota tim.
Sang pelatih yang membagikan notebook di awal latihan
Awalnya catatan ini terkesan seperti catatan pada umumnya. Namun hal menarik baru terlihat ketika di episode terakhir ada ritual akhir sebelum kompetisi dengan saling membaca seluruh notebook anggota tim. Walaupun saling merasa malu karena curahan hatinya dibaca oleh anggota tim yang lain, tetapi dengan saling membaca catatan bisa saling tahu apa yang dipikirkan dan dirasakan masing-masing anggota. Pada tim pemandu sorak ada yang berperan sebagai base (penyangga dalam formasi) dan flyer (anggota tim yang diangkat/ditopang oleh base). Setelah membaca catatan dari base yang berusaha sepenuh hati untuk menjadi tumpuan yang baik dan menangkap flyer pada waktu yang tepat, flyer jadi lebih tenang ketika dilontarkan di udara karena percaya ada base yang siap sedia menangkapnya. Dengan saling membaca catatan latihan ini tim jadi lebih solid dan percaya satu sama lain.
Saling bertukar catatan H-1 sebelum kompetisi
Pada episode terakhir anime ini
akhirnya diungkapkan pesan personal yang ditulis oleh pelatih di notebook masing-masing.
Pesan tersebut dimaknai oleh seluruh anggota tim dan dipegang terus selama sesi
latihan, yang akhirnya membuat mereka men-discover diri yang baru dan
menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Misalnya bagi salah satu anggota tim yang
keras kepada dan tidak mau mendengarkan orang lain, sang pelatih menulis “Accept
that people are different from you”. Selama seri anime diceritakan
ia perlahan mau berkompromi dengan pendapat yang berbeda dari anggota tim lain
dan akhirnya mewujudkan sinergi dalam tim. Pesan target personal ini bisa
mengarahkan pengembangan diri anggota tim.
Target personal dari sang pelatih yang cocok dengan konsidi & profil masing-masing anggota tim
Strategi notebook latihan dengan pesan personal dari pelatih ini menarik untuk diimplementasikan ketika membina tim. Tidak hanya pada bidang olahraga, trik ini juga bisa diterapkan untuk tim lain seperti pagelaran seni, kejuaran olimpiade keilmuan, dan petugas pengibaran bendera misalnya. Jika sudah dipraktikkan, menarik juga untuk melihat reaksi dari masing-masing anggota ketika sebelum penampilan mereka diminta untuk saling bertukar catatan. Rasa malu akan tergantikan dengan rasa saling percaya yang lebih kuat.
Komentar
Posting Komentar