Ketika masa kuliah dulu, biasanya
dosen memberikan deadline pengumpulan tugas yang aneh. Seringkali kami
mendapatkan pekerjaan rumah yang batas waktu pengumpulannya jam 23.59. Dan
banyak diantara kami yang baru mengumpulkan memet-mepet batas waktu. Untuk
tugas besar atau laporan akhir semester yang durasi pengerjaannya lebih dari
satu pekan, biasanya mahasiswa baru on beberapa hari sebelum dikumpulkan.
Kalau salah satu tujuan
pembelajaran di perkuliahan itu untuk menyiapkan lulusan siap berkarir di dunia
kerja, deadline pengumpulan seperti ini tidak efektif. Hampir tidak ada
pekerjaan kantor yang diminta mengumpulkan tengah malam. Tidak ada atasan atau
klien yang mau membaca di waktu tidur pada umumnya (kecuali kasus tertentu
seperti insomnia). Walaupun teman-teman saya yang bekerja dikonsultan bekerja
semalam suntuk, namun bukan berarti klien mengharapkan laporan sudah selesai
jam 00.00.
Di dunia kerja, contoh nyata
yang banyak saya temui misalnya akan ada rapat sore hari dan pada pagi hari bos
meminta untuk menyiapkan presentasi sebelum makan siang. Atau ada beberapa kejadian
pada rapat jumat sore, tim diminta menyiapkan laporan untuk dipresentasikan kepada
komisaris di rapat senin pagi pekan depannya. Waktu akhir pekan terpaksa digunakan
untuk mengerjakan laporan ini.
Ketika berwirausaha misalnya ada
klien yang meminta proposal penawaran barang/jasa, belum pernah saya menemui
ada klien yang bilang ingin mendapatkan proposal sebelum jam 11.59 malam.
Kalaupun kami mengirimkan malam, seringkali baru dibaca di pagi hari. Jadi kami
berusaha mengirim di waktu-waktu yang masih memungkinkan klien untuk langsung
membacanya.
Ketika saya menjadi dosen, saya sebisa
mungkin menghindari memberikan batas submission pekerjaam pukul 23.59.
Karena saya tahu mahasiswa akan mengumpulkan mepet-mepet batas tersebut. Kalau
ada kuliah pagi, mereka mungkin tidak ikut dengan alasan begadang hingga malam
hari. Dan saya pun tidak akan langsung membacanya. Waktu yang mungkin saya set
untuk pengumpulan misalnya sebelum makan siang (jam 12.00). Saya pun masih
sempat membaca dan memberikan feedback sebelum jam kerja berakhir. Kalau
misalkan pengumpulan jam 7 pagi (seperti laporan praktikum di jurusan Teknik
Industri dan Manajemen Rekaysa Industri), masih ada mahasiswa yang tidak tidur
semalam penuh. Bahkan setelah shubuh sering saya temui teman-teman seangkatan
yang sedang mencetak laporan di Dipati Ukur.
Untuk tugas besar yang waktu
pengerjaannya lebih lama, dibandingkan langsung menentukan batas pengumpulan
langsung di akhir semester, saya akan membagi jadi beberapa milestone kecil.
Waktu pengumpulan yang masih jauh seringkali membuat mahasiswa berleha-leha di
awal dan baru tancap gas ketika sudah mepet; the power of kepepet. Misalnya
jika waktu pengerjaan tugas paper penelitian selama 4 pekan, saya akan buat
pekan pertama sudah ada topik, latar belakang, dan rumusan masalah. Pekan kedua
mulai mengembangkan model dan membuat alat ukur. Pekan ketika mulai melakukan
pengumpulan data. Dan pekan terakhir menyajikan analisis serta finalisasi
laporan. Dengan begitu pekerjaan yang besar tidak akan terasa begitu
membebankan dan setiap pekan ada progres yang dapat terlihat.
Dengan penentuan waktu pengumpulan
yang lebih realistis dan pengumpulan berkala seperti ini, dapat lebih membiasakan
mahasiswa terhadap tanggung jawabnya ketika masuk ke dunia kerja nanti.
Komentar
Posting Komentar