Bersedepa merupakan hobi baru yang saya mulai sejak pendemi. Biasaya saya bersepeda bersama keluarga sebelum bekerja di pagi hari. Rute yang kami lewati biasanya di dalam kota Bandung, mulai dari Buah Batu, Asia Afrika, hingga Dago. Banyak hal yang yang saya temui sejak mulai gowes, seperti lewat ke jalan dan daerah yang belum pernah dilewati sebelumnya hingga memperhatikan bangunan dan keadaan sekitar. “Oh, ternyata ada penjual Oncom yang enak di Cilaki”. Dari yang sebelumnya lewat daerah itu tapi tidak sadar, sekarang jadi tahu banyak makanan enak yang sudah dikenal sejak dahulu sepanjang jalan dekat Gedung Sate ini.
Hal yang paling membuat saya merefleksikan
perjalanan adalah ketika menemukan banyak bangkai tikus di jalan. Hmm . . . Kenapa?
Melihat tubuh-tubuh tikus yang tergilas roda kendaraan membuat saya menyadari
beberapa hal:
- Ternyata populasi tikus masih cukup banyak, dan mereka mobile. Makanya banyak yang menyebrang jalan hingga terlindas mobil atau motor.
- Saya jadi memperhatikan apa yang sebelumnya terlewat jika melewati jalan dengan keceptan tinggi. Sudah sejak lama tikus-tikus meregang nyawa di jalanan aspal, bukan hanya baru-baru ini saja. Tapi kalau naik mobil dan motor biasanya tidak terlihat.
- Kematian di jalan yang tinggi. Banyak pemudi yang tidak memperhatikan apabila melindas hewan-hewan di jalan. Saya sendiri merasa tidak pernah dengan sengaja ataupun tidak menggilas bintang. Untuk berjaga-jaga saya akan lebih hati-hati di jalan raya.
- Siapa yang membersihkan bangkainya? Mungkin tanggung jawabanya ada pada petugas kebersihan jalan raya. Tapi sepenglihatan saya biasanya mereka hanya membersihkan sampah dan daun yang berguguran di pinggir jalan. Terlepas dari apakah tim penyapu jalan membersihkan bangkai tikus atau tidak, saya jadi lebih menghargai tim pembersih jalan. Kontribusi mereka kadang tidak terlalu diapresiasi. Tapi kalau tidak bekerja, jalanan akan penuh dedaunan dan tidak akan dilewati dengan senyaman biasanya.
Olahraga bersepeda membawa angin baru, terlebih ketika sudah sumpek diam di rumah beberapa bulan karena karantina. Saya jadi sadar banyak hal yang sebelumnya terlewat saat melewati jalan saya. Kalau sebelumnya saya hanya menghabiskan waktu di jalan untuk transportasi, ketika naik sepeda di sepanjang jalan ada yang dapat dinikmati.
Komentar
Posting Komentar