Langsung ke konten utama

5 Prinsip Desain Produk dari Anime Heaven's Design Team

Di season winter 2020, ada sebuah anime yang mengangkat konsep yang unik yang berjudul “Heaven’s Design Team” (Tenchi Souzou Design-Bu). Anime ini bercerita mengenai God (Dewa) yang mempekerjakan kontaktor untuk membuat hewan-hewan yang ada di muka bumi. Terlepas dari bahwa cerita fiksi ini bertentangan dengan konsep agama manapun, poin positif yang dapat diambil adalah anime ini bercerita mengenai fitur dan karakteristik unik pada hewan-hewan. Beberapa episode juga menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang hewan unik seperti kenapa tidak ada unicorn padahal “hanya tinggal menambahkan tanduk pada kuda” atau kenapa gajah punya belalai yang panjang dan telinga yang lebar. Anime ini juga menambah wawasan karena ada penjelasan tentang real life animal, seperti ensiklopedia.

Heaven's Design Team
Gambar 1. Heaven's Design Team Opening

Sang tokoh utama merupakan malaikat baru yang ditugaskan untuk menjadi liaison (penghubung) antara tim desain dengan sang Dewa. Ia bertugas untuk meneruskan desain yang telah dibuat para desainer untuk diverifikasi oleh sang Dewa. Tim ini terdiri dari lima orang yang memiliki spesialisasinya masing-masing, misalnya ada yang ahli mendesain burung, ada yang mahakaryanya kuda, juga ada yang senang mendesain hewan-hewan yang lucu.  

Heaven's Design Team
Gambar 2. Departemen Desain Hewan di Surga

Karena cerita berkutat mengenai perancangan desain, ada beberapa prinsip desain produk yang dapat kita pelajari. 

1. Trial dan Error pada Desain

Ketika membuat suatu produk seringkali tidak hanya satu kali jadi. Butuh beberapa iterasi pembuatan prototipe hingga sampai ke desain final. Dalam cerita ini, misalnya ketika Dewa meminta untuk membuat “hewan yang dapat memakan daun di tempat yang tinggi”, tim desain tidak serta-merta keluar dengan desain jerapah. Awalnya masing-masing anggota tim membuat konsepnya masing-masing, kemudian didiskusikan dan dipilih salah satu desain yang paling feasible. Desain pertama yang keluar dari hasil diskusi awalnya adalah rusa berleher panjang.

Desain rusa berleher panjang ternyata memiliki kekurangan tidak dapat berdiri tegak karena menderita cerebral anemia. Dengan panjang leher 10 meter, jantung hewan tersebut harus kuat memiliki kekuatan pompa 1,5 ton agar darah bisa sampai ke otak. Kemudian desain direvisi dengan membuat kakinya panjang. Namun ternyata desain ini juga masih memiliki kekurangan karena dengan kakinya yang panjang akan menyulitkan dalam memium air.

Desain terakhir yang diusulkan merupakan kombinasi dari dua desain sebelumnya: kombinasi antara leher panjang dan kaki panjang. Dengan begitu sang hewan masih dapat makan di tempat tinggi dan meminum air. Pada desain ini juga ditambahkan konsep dari hewan sapi yang diciptakan sebelumnya: memiliki bakteri pada perut yang dapat merubah daun menjadi tumbuhan. Sehingga walaupun tubuhnya besar tetap dapat bertahan hidup dengan menjadi herbivora. Dengan ditambahkan sedikit polesan desain pada kulit, tada! jadilah desain jerapah seperti yang kita tahu sekarang.

Heaven's Design Team
Gambar 3. Kombinasi Beberapa Percobaan Hingga Desain Jerapah Disetujui

 2. Koordinasi dengan Produksi

Ketika memproduksi sebuah produk di perusahaan, biasanya dibutuhkan minimal  fungsi untuk saling berkoordinasi. Divisi Research & Development yang membuat rancangan produk dan divisi Engineering atau Produksi yang merelasikan produknya. Bahkan terkadang ada keterlibatan dari divisi marketing untuk mendapatkan masukan Voice of Customer terhadap desain produk. Kurang koordinasi seringkali membuat rancangan yang sudah didesain tidak dapat diproduksi karena tidak layak secara desain atau keterbatasan teknologi.

Dalam anime ini misalnya ketika tim maju dengan desain pegasus (kuda terbang bersayap), divisi Engineering langsung menolak desain tersebut. Alasannya sederhana, untuk dapat membuat hewan seukuran itu bisa terbang dengan baik, otot-otot pada tubuh kuda tidak cukup untuk mengepakkan sayapnya. Untuk membuat hewan pegasus menjadi nyata akan membuatnya menjadi kuda yang sangat berotot, yang akan banyak menembakkan kotoran ketika terbang (karena secara konstan butuh banyak makan dan membakar energi).

Heaven's Design Team
Gambar 4. Pegasus, Sang Kuda Terbang Berotot

Contoh lainnya adalah desain kuda bertanduk (dikenal sebagai mahluk mitologi unicorn). Tapi ternyata desain ini tidak layak karena sang kuda menderita osteoporosis. Kuda bertanduk ini kekurangan kalsium karena mayoritas kalsium sudah terpakai untuk membentuk tanduk di kepalanya. Berbeda dengan rusa yang bahkan memiliki antena dengan ukuran yang besar, rusa memiliki beberapa perut sehingga dapat mengganti nutrisi yang digunakan untuk menumbuhkan tanduknya. Sedangkan kuda hanya memiliki satu perut sehingga tidak memiliki energi yang cukup untuk me-replenish energi jika ia memiliki tanduk. Rusa juga menyerap nutrisi yang dikonsumsi dengan maksimal, dibandingkan degan kuda yang hanya menyerap sebagian nutrisi. Hal ini dapat dilihat dari kotoran kuda yang bentuknya masih mirip dengan bentuk yang dimakan.

Heaven's Design Team
Gambar 5. Pegasus yang Menderita Osteoporosis

3. Minimum Viable Product

Pada teknik desain produk Lean Start-Up yang dikemukakan oleh Eric Ries, disebutkan bahwa untuk mempercepat proses pengembangan produk dapat menggunakan konsep Minimum Viable Produk (MVP). Kurang lebih perusahaan merancang produk dasar yang dapat menyelesaikan permasalahan pengguna yang sufficient (cukup) bagi para early adopter (pengguna awal). Dari me-release MVP ini organisasi dapat belajar dari masukan para pengguna untuk membuat perbaikan.  

Ketika mendesain hewan-hewan, tim desainer dalam anime ini memiliki tempat untuk pengujian purwarupa berupa kepulauan Galapagos yang medannya dapat dimodifikasi sesuai keinginan. Walaupun tidak persis seperti MVP yang diujikan kepada pengguna (karena dalam cerita ini tidak ada user yang dapat dijadkan subjek uji coba. Kegiatan para desainer ini memverifikasi desain awal mereka di pulau percobaan ini, melakukan pengukuran performansi, dan belajar dari hasil uji cobanya tetap dapat dikatakan memenuhi prinsip Lean Start-Up karena mengikuti proses Build-Measure-Learn.  

Cerita yang berkaitan dengan MVP pada anime ini misalnya ketika klien meminta hewan dengan desain strip. Desain zebra, dasarnya adalah kuda yang ditambahkan belang hitam putih. Tim desain pada anime ini mencoba membuat desain kuda belang ini dan mengujicobakannya pada medan savana. Awalnya mereka merancang pola belang ini dapat mengelabuhi pemangsa dan membuatnya sulit terlihat. Karena tidak bekerja dengan baik, mereka mencoba menyesuaikan fungsi belang ini untuk mengatur suhu tubuh zebra agar tidak terlalu kepanasan ketika matahari terik dan tidak terlalu kedinginan jika suhu turun drastis. Sampai akhirnya setelah beberapa kali belajar dari percobaan diketahui bahwa fungsi strip ini paling efektif sebagai pertahanan dari lalat dan serangga.

Heaven's Design Team
Gambar 6. Strip Pada Zebra

Ternyata fungsi perlindungan dari gigitan serangga ini sejalan dengan hasil penelitian dari para ahli zoologi (di dunia nyata). Dari 18 hipotesis mengenai fungsi belang pada zebra, mulai dari kamuflase, warna peringatan, hingga penanda unik (seperti sidik jari manusia), hipotesis yang paling kuat adalah untuk terhidar dari gigitan lalat. Di Afrika, lalat yang menyedot darah merupakan hal yang cukup mengganggu bagi hewan-hewan. Bahkan ada juga lalat Tsetse yang dapat menyebakan penyakit tidur. Salah satu buktinya adalah tidak ada jejak darah zebra pada spesies Tsetse (artinya tidak ada spesies lalat ini yang menggigit zebra). Bukti lain didapat dari percobaan antara kuda dengan zebra. Lebih banyak lalat yang hinggap dan menggigit kuda biasa dibandingkan zebra yang memiliki belang.

 

4. Bebaskan Ide dalam Berkarya

Seringkali ketika mendesain produk, klien memberikan permintaan yang tidak masuk akal. Tim desain harus berpikir keras untuk dapat memenuhi ekspektasi klien. Salah satu prinsip ketika menciptakan ide dan konsep untuk memecahkan masalah, salah satu konsepnya adalah there are no bad ideas (tidak ada ide yang buruk). Jangan biarkan ide kita dibatasi oleh pikiran kita sendiri atau penilaian orang lain. Bebaskan ide liar kita karena biasa jadi ide tersebut merupakan solusi dari permasalahan yang dihadapi klien.

Misalnya dalam anime ini diceritakan tentang permintaan dari sang dewa untuk mendesain hewan karnivora yang memakan daun/rumput. Sekilas permintaan ini tidak logis kan? Bagaimana bisa hewan yang seharusnya bertahan hidup dengan memakan daging bisa tetap hidup walau hanya memakan tumbuh-tumbuhan. Sang desainer digambarkan sampai begadang dua hari dua malam untuk memikirkan bagaimana desain hewan yang sesuai dengan order tersebut.

Akhirnya ia mendapatkan inspirasi untuk memanfaakan bakteri pencernaan. Bakteri tersebut dapat membuat karnivora mendapatkan energi dari rumput yang dikonsumsi. Tapi ia tidak akan memiliki banyak energi sehingga gerakannya akan lambat. Karenanya, binatang itu akan dibuat tinggal di tempat yang tinggi yang tidak memiliki banyak pemangsa. Tapi gunung yang tiggi biasanya temperaturnya dingin dan bersalju. Sedangkan hewan ini tidak akan memiliki nutrisi yang cukup untuk hibernasi. Bahkan tidak cukup energi untuk menumbuhkan rambutnya untuk pertahanan terhadap musim dingin. Akhirnya solusinya adalah memberikannya rambut berwarna hitam putih. Putih untuk kamuflase salju dan hitam untuk adaptasi saat musim panas. Kira-kira hewan apakah ini? Panda! Yaa, saya awalnya tidak terbayang bahwa panda ternyata adalah karnivora.

Heaven's Design Team
Gambar 7. Panda, Sang Karnivora Pemakan Bambu

Momen lainnya ketika sang klien memasukkan order untuk mendesain hewan yang lucu tapi tidak lucu (cute but not cute). Hmm? Kalau diberikan request seperti ini saya juga akan bingung dan tidak terbayang. Sang desainer akhirnya berpikir dengan ide yang liar. Ia memberikan fitur-fitur yang tidak lucu (atau bahkan menyeramkan) pada desain hewan ini. Pertama, makanan utamanya adalah tanaman beracun, dan tidak mengkonsumsi makanan lain selain tanaman ini. Kedua, hewan ini memiliki fitur kantong seperti kangguru, tapi ia memakan kotoran induknya jadi dibuat sang bayi tinggal menghadap ke bawah pada kantong induknya. Ketiga, penis hewan jantan dibuat bercabang dua. Keempat, pupil matanya dibuat vertikal. Kelima pada tangannya diberikan kuku yang runcing. Keenam ia dibuat memiliki suara yang mengancam dan menyeramkan. Dari ciri-ciri diatas apakah sudah terbayang hewan seperti apa? Ternyata hasilnya adalah Koala! Hewan yang lucu ini ternyata memiliki banyak fitur yang tidak lucu.

Heaven's Design Team
Gambar 8. Koala, Hewan yang Lucu Tapi Tidak Lucu

5. Kebuntuan dalam Menghasilkan Ide

Dalam merancang produk ide sudah dibebaskan. Tapi mungkin saja seorang desainer menghadapi kebuntuan dalam menghasilkan ide. Jika sudah mentok dan semua cara sudah dicoba, sekarang saatnya beristirahat sejenak. Dalam proses berpikir kreatif ada lima tahap yang biasa ditempuh: Preparation, Incubation, Illumination, Evaluation dan Implementation. Kegiatan beristirahat ketika sudah jenuh adalah membiarkan ide dan solusi yang sudah dipikirkan dan dicoba mengalami proses inkubasi di benak kita terlebih dahulu. Pada masa inkubasi ini, pikiran kita akan mensintesis dari eksplorasi dan eksperimen yang sudah kita lakuan. Seringkali inspirasi atau aha momen muncul pada saat yang tidak disangka-sangka. Seperti kisah yang terkenal tentang Archimedes yang akhirnya mendapatkan inspirasi untuk mengetahui mahkota yang terbuat dari emas asli dan palsu ketika sedang mandi. Saat mendapatkan aha momen ini bahkan dikisahkan Archimedes berteriak “Eureka!” hingga berlari keliling kota tanpa busana. 

Pada anime ini juga digambarkan para desainer seringkali menghadapi tembok dalam membuat desain hewan. Setelah berpikir dan mencoba berbagai cara, akhirnya mereka keluar sejenak dari rutinitas dengan pergi ke pemandian air panas, atau bahkan sekedar membuat kopi di pantry. Ada juga yang menginkubasi ide dengan mengasingkan diri dan berkemah di pulau. Aha! momen pun diceritakan muncul tiba-tiba. Jadi kalau sudah merasa menemukan jalan buntu saatnya kita rehat sejenak dari rutinitas untuk membiarkan ide berinkubasi di pikiran kita.

Heaven's Design Team
Gambar 9. Kemping Untuk Rehat Sejenak dari Rutinitas

Secara umum, anime ini memberikan banyak wawasan baru terhadap hewan-hewan yang ada di muka bumi dengan cerita yang seru. Bahkan kita juga bisa belajar fakta-fakta yang mungkin tidak kita belum ketahui mengenai hewan-hewan di sekitar kita. Jika ingin menonton anime ini secara legal dapat melalui kanal YouTube Muse Asia atau Muse Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Tebak-Tebakan Seru Beserta Jawabannya

Ketika berkumpul dengan teman-teman, obrolan bisa lebih asyik apabila ditambahkan tebak-tebakan seru. Beberapa orang menyebutnya tebak-tebakan kegoblogan karena seringkali jawabannya tidak logis. Di beberapa perguruan tinggi, seperti ITB, permainan ini popular untuk diajarkan taplok (tata tertib kelompok) atau mentor kelompok kepada mahasiswa baru ketika sesi orientasi kampus. Berikut adalah beberapa tebak-tebakan yang popular beserta jawabannya. 1. Black Magic Sebenarnya tidak hanya Black Magic, namun dapat berupa Blue Magic, Polkadot Magic , dll. Intinya, warna yang ditentukan oleh Game Master (GM). Istilah Game Master maksudnya orang yang memberi tebak-tebakan pada permainan. Biasanya GM akan dibantu oleh seorang asisten. GM akan disuruh menutup mata, kemudian orang lain memilih sebuah barang. Dengan dibantu asisten, GM akan berhasil menebak barang yang dipilih. Lalu GM akan bertanya bagaimana caranya. Jawabannya adalah asisten membantu GM menebak dengan menyeb...

Tips Membuat Cue Card MC yang Keren dengan Mudah, Murah, dan Tahan Lama

Bagi seorang pembaca acara (MC) cue card merupakan salah satu barang yang wajib di bawa untuk melancarkan penampilan. Biasanya sang pembaca acara menuliskan susunan acara, nama dan gelar pembicara, serta hal penting lain mengenai acara yang sedang dipandu. Cue card   (sebagian orang menyebutnya que card ) ini tidak hanya berguna bagi MC, tetapi juga bagi moderator atau public speaker untuk mencatat poin-poin penting yang akan disampaikan ketika berbicara. Ketika tes IELTS, bahkan kita akan diminta membuat cue card sebelum melakukan long speech selama 1 s/d 2 menit di tes speaking part 2. Cue card yang tidak disiapkan dengan baik seringkali akan mengganggu penampilan ketika di atas panggung, bisa karena ukurannya yang terlalu besar atau terlalu kecil, desainnya yang kurang menarik atau alasan lainnya. Pengalaman saya memandu sebuah acara sharing session di sebuah kompetisi keilmuan jurusan Teknik Industri beskala internasional, panitia membuatkan cue card yang seukuran ¾ kali ...

Contoh Teks MC & Naskah Acara Pelepasan Jenazah

Acara pelepasan jenazah merupakan acara penghormatan terakhir bagi seseorang yang berperan penting dalam sebuah organisasi. Acara ini umum ditemui di institusi pendidikan sebagai bentuk apresiasi dan tanda hormat bagi guru besar (profesor). Acara ini merupakan acara formal dengan suasana yang khidmat dan duka. Urutan acaranya biasanya terdiri dari: Kedatangan jenazah Sholat jenazah Pembacaan riwayat hidup Sambutan keluarga almarhum Sambutan dan pelepasan dari pemimpin Ucapan belasungkawa dari tamu Untuk memudahkan MC dalam memandu jalannya upacara pelepasan jenazah ini, berikut adalah script untuk MC. Bagian yang dicetak tebal dan miring tinggal diganti sesuai dengan konteks siapa yang wafat. Silakan disesuaikan dengan kebutuhan acara kawan-kawan. SCRIPT MC ACARA PELEPASAN JENAZAH (Nama lengkap dan gelar) Hari, tanggal 1.        Announcement Jenazah memasuki ruangan acara, hadirin dipersilakan untuk berdiri. Hadirin dipers...