Dalam presentasi berkelompok, bagaimana cara mengoper giliran kepada pembicara berikutnya?
Pada group presentation (presentasi
berkelompok), baik dalam konteks presentasi hasil tugas di kampus atau sekolah,
maupun pada pekerjaan, sinergi dalam kelompok merupakan hal yang penting.
Dengan menampilkan kerja sama tim yang baik ketika presentasi dapat
meninggalkan kesan yang baik di benak audiens.
Salah satu bentuk sinergi dapat
dilihat dari pergantian antar pembicara, bagaimana pembicara sebelumnya bergantian
presentasi dengan pembicara perikutnya. Namun umumnya ketika berganti presenter
hanya berganti begitu saja. Seringkali setelah selesai menjelaskan
bagiannya, sang pembicara hanya berkata ‘selanjutnya akan dijelaskan oleh teman
saya, (nama)’. Cara ini tidak salah, tapi ada cara yang lebih efektif untuk
transisi antar pembicara agar sinergi antar anggota tim lebih kompak dan
audiens lebih tertarik untuk menyimak.
Teknik transisi ini bernama IME,
yang merupakan singkatan dari Introduction-Message-Energy. Introduction
(perkenalan) adalah bagaimana kita memperkenalkan pembicara berikutnya dengan powerful
agar audiens teredukasi siapa yang akan bicara berikutnya. Message (pesan)
adalah mengemukakan apa yang akan pembicara berikutnya sampaikan. Energy
(energi) merupakan aba-aba bagi pembicara berikutnya untuk bisa memulai
presentasi dengan tingkat energi yang tinggi.
Contoh teknik IME misalnya dalam
konteks presentasi strategi pemasaran sebuah perusahaan untuk satu tahun
kedepan. Introduction: “presenter berikutnya adalah Pak Budi, head
division dari divisi marketing”. Messange: “Pak Budi akan
mempresentasikan arah dan strategi pemasaran perusahaan kita untuk tahun 2022”.
Energy: “berikan tepuk tangan yang meriah untuk Pak Budi”. Atau dalam
konteks acara non-formal bisa melakukan high-five ketika transisi.
Dalam kondisi presentasi tugas
kelompok di kuliah misalnya, ketika pembicara dan audiens statusnya sama-sama
mahasiswa yang mengambil kelas tersebut, bentuk aplikasi teknik IME dapat
disesuaikan. Introduction: “Pembicara berikutnya adalah Rama Budi”. Bisa
ditambahkan jurusan jika dalam satu kelas terdiri dari mahasiswa dari berbagai
jurusan. Message: “Rama akan memjelaskan mengenai perbaikan strategi produksi
yang akan diimplementasikan pada PT X yang dapat menghemat biaya produksi
hingga 15%”. Energy: “silakan Rama!”. Agak aneh kalau ditengah-tengah presentasi
kita meminta peserta untuk bertepuk tangan, biasanya disimpan di akhir. Jadi pemantik
energi bisa dimainkan dari intonasi suara yang bersemangat.
Dengan mengggunakan teknik
transisi IME (Introduction-Message-Energy) dapat membuat kolaborasi tim lebih
hangat dan peserta dapat menyimak dengan lebih semangat.
Komentar
Posting Komentar