“Kerja pakai hati”
Kata-kata ini
yang masih saya ingat dari sebuah training pengembangan diri yang saya ikuti
tahun 2017 lalu. Saya ngobrol dengan salah satu perjalanan pulang ke
Bandung dari pelatihan yang bernama eSTe (Self Transformation). Bryn,
sang trainer, waktu itu mengajak berdiskusi yang menohok saya, yaitu bagaimana
kerja dengan menggunakan hati. Ketika saya bilang ingin menjadi scientist,
beliau menyuruh menyebutkan ilmuan-ilmuan yang saya ketahui. Saya hanya menyebutkan
Einstein dan Newton. Kemudian ketika beliau meminta lagi untuk menyebutkan
artis/seniman, banyak nama yang muncul pada benak saya. Kemudian beliau
bercerita bahwa kebanyakan artis, musisi, atau pelaku seni lainnya menjalani
profesi mereka dengan mencurahkan hatinya. Oleh karena itu nama dan karya
mereka dikenang orang banyak.
Tidak banyak
ilmuan atau peneliti yang terkenal. Salah satunya karena bekerja dengan hati.
Apapun profesi kita, jika bekerja dengan hati, kerja keras kita akan menyentuh
hati orang lain juga. Kata-kata dari Bryn ini sungguh jleb ke hati saya.
Saya merefleksikan aktivitas yang saya lakukan di pekerjaan tidak sepenuh hati;
hanya menjalankan kewajiban untuk mendapatkan gaji setiap akhir bulan. Setelah
itu saya perlahan-lahan mulai melibatkan hati dalam setiap aktivitas pekerjaan.
Pesan dari
Bryn ini teringat kembali ketika saya mendengarkan sebuah lagu dari penyanyi
bernama LiSA. Lagu yang berjudul Homura atau berarti flame dalam
bahasa Inggris, merupakan soundtrack dari film animasi ‘Kimetsu no Yaiba’.
Saya menonton video first take dari LiSA ketika merekam lagu ini pertama
kali. Emosi dari sang penyanyi benar-benar tersampaikan dari suara dan nyanyian
LiSA. Walaupun saya tidak mengerti sepenuhnya lirik lagu tersebut, yang dibuat dalam
bahasa Jepang, saya dapat merasakan emosi yang dibawakan oleh penyanyi. Pada
momen ini saya teringat kembali kata-kata “kerja pakai hati”. Dan video yang
saya tonton merupakan salah satu perwujudan artis yang melibatkan hati dalam
berkarya.
Gambar 1. LiSA - 'Homura' (The First Take) beserta Reaction Videos |
Bahkan banyak orang yang membuat video reaction ketika menonton
video ‘LiSA – homura / THE FIRST TAKE’ ini. Beragam ekspresi dan emosi muncul
dari para penonton, dan kebanyakan adalah terharu. Video reaksi tersebut tidak
hanya dari Jepang, tapi banyak juga dari penonton yang non-Japanese speakers.
Hal ini semakin memvalidasi argument saya bahwa jika kerja dengan hati,
tidak peduli halangan perbedaan bahasa, tapi akan tetap dapat menyentuh hati orang
lain.
Saking menyentuhnya lagu ini, banyak penyanyi yang meng-cover lagu
ini dengan berbagai bahasa dan genre musik (akustik, rock, hingga jazz). Ketika
mendengarkan lagu-lagu yang di-cover, di sini terasa perbedaannya. Saya
tidak dapat menuliskannya dengan kata-kata bagaimana perasaan tersebut sampai
di hati. Namun saya dapat point out mana penyanyi yang mencurahkan
hatinya dalam bernyanyi, mana yang hanya melafalkan lirik bersama musik tanpa
melibatkan emosi dan perasaan.
Gambar 2. Beberapa Cover Lagu 'Homura' |
Dari sebuah lagu saja dapat menyentuh banyak hati. Lalu hal ini menjadi
bahan refleksi kepada diri sendiri apakah karya yang akan saya hasilkan dapat
menyentuh dan bermanfaat bagi orang banyak. Apapun profesi kita bekerjalah
dengan hati.
Untuk mengakhiri tulisan ini, saya akan mengutip pepatah dari Elbert
Hubbart, salah satu penulis, seniman, dan filsuf asal Amerika.
“Do your work with your whole heart, and you will succeed – there’s
so little competition.”
Komentar
Posting Komentar