Ketika membaca setiap chapter di manga/manhwa atau Webnovel, awalnya sya hanya fokus membaca ceritanya saja. Bagian komentar dari pembaca tidak saya perhatikan karena tujuan utama adalah ingin mengetahui ceritanya, bukan kata-kata dari netizen. Namun beberapa waktu ke belakang saya mulai membaca tertarik untuk terjun ke comment section juga.
Pertama kali
saya tertarik adalah ketika membaca komik “Mairimashita! Iruma-kun” di chapter
tentang pertunjukan musikal Lilith’s Carpet. Biasanya jumlah
komentar pada setiap chapter hanya puluhan atau sekitar 100-an, namun
pada chapter ini hingga 600-an! Menurut saya pribadi cerita pada bagian
ini memang seru dan saya penasaran bagaimana pendapat orang lain, jadi
memutuskan untuk membaca comments.
Setiap orang
bebas menulis apapun dalam situs online. Saya percaya bahwa apa yang
ditulis merepresentasikan karakter orang yang menulisnya. Di kolom komentar,
ada beragam komentar yang ditulis pembaca baik yang berhubungan dengan komik
maupun tidak berhubungan sama sekali. Dari membaca komentar-komentar dari
pembaca lainnya,setidaknya ada 5 tipe komentator
a.
Meme Generator
Pembaca dengan tipe ini
sering berkomentar dengan menggunakan meme. Ada yang berupa meme reaksi
(megatakan bahwa konten seru atau kaget dengan plot cerita), ada pula
yang hanya spam meme untuk meminta next chapter karena tidak
sabar menanti cerita selanjutnya. Beberapa meme lucu, namun ada juga
yang kurang appropriate. Selain jadi stok gambar untuk koleksi, dari meme
ini juga bisa menjadi rekomendasi bahan bacaan baru. Jika ada orang yang
belum tau dari mana sumber gambarnya, biasanya akan bertanya sauce (bahasa
pelesetan dari source, sumber). Dan dari sumbernya, bisa jadi ternyata
kita menemukan bacaan baru yang seru. Misalnya saya menemukan manhwa “Beware of
Villainess!” yang merupakan gudangnya meme dari kolom komentar manhwa
lain.
b. Source Captain
Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya mengenai meme, bahwa banyak komentar yang
menggunakan gambar tanpa referensi. Ada orang yang berbaik hati untuk
memberitahu sumbernya. Selain gambar, ada juga kata-kata yang tidak semua orang
tahu artinya. Para komentator ini berbaik hati juga memberi tahu artinya
sehingga kita tidak perlu mengeluarkan effort lebih untuk browsing artinya.
Dari sini pun saya belajar banyak istilah baru.
c. Story Analyst
Ada tipe pembaca yang
cukup kritis dan berpikir di visioner. Beberapa pembaca berbaik hari
berkomentar tentang interpretasinya terhadap plot cerita. Jika ada
pembaca yang kurang paham, seperti ketika saya membaca “Chainsaw Man”,
penjelasan dari sesama pembaca membuat saya pendapatkan pemcerahan terhadap
bagian yang belum dipahami. Ada juga yang menuliskan komentar tentang prediksi
mengenai kelanjutan cerita, atau teori yang mungkin terbukti di masa depan,
seperti banyak yang membuat teori tentang bagaimana ending “One Piece”
atau bagaimana eksekusi rencana-rencana brilian di “Overlord”.
d. Spoiler Spreader
Kebanyanyakan pembaca
menikmati cerita perlahan-lahan dan menghindari spoiler karena bisa
meruntuhkan ekspektasi. Bagi pembaca tipe ini, komentar-komentar beirisi
bocoran cerita menjadi hal yang dibenci. Bocoran cerita bisa didapat dari
banyak sumber: RAW (sumber asli yang masih menggunakan bahasa negara asalnya), light
novel/ web novel, serta manga yang merupakan spoiler bagi penonton
anime. Saya paham jika sudah mengetahui cerita lebih jauh ingin berbagi
kesenangan pada pembaca baru. Namun ada baiknya juga apabila kita berlaku considerate
pada sesama pembaca yang menhindari spoiler.
e. Autistic
Reader
Seperti namanya, ada
beberapa pembaca yang terlalu terfokus pada dunianya sendiri. Kolom komentar di
akhir tiap chapter ada untuk memfasilitasi pembaca dalam mengekspresikan
pendapat dan reaksinya. Wajar jika ada pembaca yang setuju dan tidak setuju
dengan story development yang ditulis oleh creator, toh satu cerita bisa
tidak memuaskan semua orang. Namun, ada juga tipe fans ekstrem yang
sampai berkomentar hingga tahap berdebat dengan fans lainnya. Komentator
lain yang masuk ke dalam kategori ini juga mereka yang menggunakan bahasa yang tidak
universal. Semua orang sepakat bahwa Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional.
Namun di situs berhasa Inggris masih ada beberapa orang yang berkomentar dengan
bahasa ibu mereka, seperti Bahasa Spanyol atau bahkan Bahasa Indonesia. Mereka
sampai harus diingatkan “English Please” agar sadar bahwa sedang mengutarakan
pendapat di forum internasional
Selain memetakan
karakter para komentator, dengan membaca comment section saya juga
belajar bahwa aka nada orang yang melihat sisi baik dari sebuah karya seni. Sebuah
karya dapat dilihat dari berbagai sisi dan intrepretasi setiap penikmat karya berbeda-beda.
Akan ada orang yang suka, ada pula yang tidak suka pada karya sastra. Walaupun
banyak review atau comment negatif terhadap sebuah karya, ada
saja orang yang dapat mengangkat sisi positif dari karya tersebut. Misalnya di situs
Novelupdates, tempat pembaca dapat memberikan penilaian dan ulasan terhadap
novel, walaupun sebagian besar memberikan rating 1 atau 2 (dari skala
5), ada saja orang yang memberi penilaian tertinggi (rating 5) beserta alasan
yang logis. Jadi, ada cerita baru yang saya peroleh (di luar cerita utama)
dengan membaca kolom komentar di akhir setiap chapter komik atau webnovel.
Komentar
Posting Komentar