Gambar 1. Main, Sang Kutu Buku, di Dunia Barunya |
Anime Ascendance
of a Bookworm merupakan anime isekai yang bercerita mengenai seorang
kutu buku yang bereinkarnasi menjadi seorang anak kecil yang lemah dan
sakit-sakitan bernama Main. Di dunia yang baru, ia berimpian untuk membaca
buku. Terlahir sebagai seorang anak dari keluarga biasa, akses buku sangat
sulit bagi sang tokoh utama karena buku biasanya hanya untuk kalangan
bangsawan. Oleh karena itu, Main berusaha untuk membuat buku sendiri.
Gambar 2. Inspirasi dari 3 Peradaban Kuno |
Alternatif kedua untuk dipakai menulis adalah tablet tanah liat yang idenya diperoleh dari peradaban Mesopotamia. Dibantu oleh temannya, Lutz, Main menggali tanah untuk mendapatkan tanah liat, membentuknya dengan ukuran kotak dan kemudian menjemurnya. Walaupun dapat ditulisi, percobaan tablet tanah liat tersebut gagal karena kehujanan ketika dijemur, diinjak oleh teman-teman Main dan juga meledak ketika dibakar di tungku.
Ide lain yang dicoba oleh Main adalah membuat pelat kayu yang kemudian disusun menjadi rangkaian yang dapat ditulis dengan tinta. Hal ini terinspirasi dari peradaban Tiongkok kuno. Hal ini juga akhirnya diurungkan karena balok-balok kayu tipis yang sudah dikumpulkan malah dijadikan kayu bakar oleh keluarganya.
Di anime ini
diceritakan setelah mendapatkan koneksi dengan salah satu pedagang, akhirnya
Main & Lutz mulai menggarap pembuatan kertas berbahan baku tanaman sebagai
langkah awal membuat buku. Dari sini kita dapat belajar teknik pembuatan kertas
yang sederhana. Ada dua tahap dalam pembuatan kertas. Tahap pertama adalah
ekstrasi serat dari kulit kayu, yang meliputi:
- Pemotongan ranting dari pohon,
- Pengukusan ranting tersebut agar lunak,
- Pengulitan kulit kayu dari ranting yang sudah lunak,
- Perebusan kulit kayu untuk mendapatkan serat, dan
- Pemukulan dan penguraian serat dari kulit kayu.
Gambar 3. Tahap Pertama Pembuatan Kertas |
Tahap kedua merupakan pencetakan kertas dari serat kulit kayu. Pertama buat campuran yang berisi air, serat kulit kayu, dan sari pati (starch). Kemudian saring larutan tersebut dengan menggunakan saringan khusus. Ketika menyaring, saringan perlu digoyang-goyangkan agar adonan konsisten. Setelah itu, endapkan hasil saringan dan tekan dengan alat press untuk mengeluarkan sisa air. Jemur hasil saringan dan press di bawah sinar matahari untuk mendapatkan kertas berbahan dasar tanaman.
Gambar 4. Tahap Kedua Pembuatan Kertas |
Dari awal rencana membuat buku hingga akhirnya jadi selembar kertas, diceritakan sang tokoh utama membutuhkan waktu dua tahun. Jadi tidak langsung jadi semudah membalikkan telapak tangan. Ketika menonton anime, kita juga diceritakan dalam proses pembuatan kertas Main juga membuat inovasi produk lainnya seperti hiasan pin rambut, keranjang anyaman, panekuk, hingga shampo.
Setelah
membuat kertas, akhirnya Main semakin dengan dengan impiannya untuk membuat
buku. Buku pertama yang dibuatnya adalah buku ilustrasi yang menceritakan
mengenai dewa-dewi di dunia tersebut. Pertama, Main membuat berbagai purwarupa
kertas dari jenis tanaman yang berbeda. Kemudian untuk menulis, tinta dibuat
dari campuran abu (dari tungku & cerobong asap) dengan minyak. Selanjutnya
agar dapat mencetak banyak buku sekaligus dengan konten yang sama, dibuatlah
cetakan dari kayu yang dipahat. Cetakan kayu tersebut dipahat berdasarkan isi
halaman yang mau dicetak, dibubuhi tinta, kemudian kertas ditempelkan ke
cetakan tersebut. Ketika diangkat, tinta pada cetakan menempel pada kertas,
membuat ilustrasi dan tulisan tercetak. Kertas-kertas yang sudah dicetak
kemudian dikeringkan sebelum dijilid.
Gambar 5. Pembuatan Buku dengan Ilustrasi |
Pada
pengerjaannya, Main melibatkan para anak yatim piatu dari panti asuhan sehingga
prosesnya lebih cepat. Untuk mengelem setiap halaman menjadi satu bundel, ia
menggunakan hide glue, lem yang dibuat dari kulit hewan. Caranya tinggal
membersihkan kulit hewan dari bulu, direbus dengan api kecil (jangan sampai
mendidih) selama 6 – 8 jam. Hasil rebusan disaring untuk memperoleh carian
lengket yang berfungsi sebagi lem. Setelah setiap lembar di lem, tumpukan
halaman tersebut dijahit dengan benang untuk menjadi sebuah buku.
Gambar 6. Penyelesaian Pembuatan Buku |
Menonton anime ini dapat menambah wawasan pembuatan produk sendiri, mulai dari panekuk, shampo, hingga kertas. Apalagi bahan-bahannya bisa diperoleh di sekitar kita. Yuk, coba di rumah untuk prakarya atau untuk mengisi waktu bersama keluarga.
Komentar
Posting Komentar