Kemampuan menyusun karya
ilmiah dibutuhkan di dunia pendidikan. Sebagai mahasiswa S1, menulis skripsi
atau Tugas Akhir merupakan salah satu syarat kelulusan. Di Indonesia, mahasiswa
S2 pun diharuskan untuk menulis thesis dan mahasiswa doctoral menulis
disertasi. Tulisan ini bertujuan untuk membagikan beberapa tips yang terkait
dengan studi literatur dalam melakukan penelitian.
Studi
literatur merupakan salah satu tahap yang penting di awal penelitian untuk
dapat merumuskan latar belakang penelitian, pertanyaan yang akan dijawab, serta
bagaimana penelitian akan dilakukan.
Berdasarkan pengalaman ketika pertama melakukan studi literatur dalam
menulis Tugas Akhir S1, saya merasa cukup kesulitan karena harus membaca cukup
banyak publikasi di jurnal-jurnal ilmiah Awalnya saya merasa bosan karena tidak
paham isinya dan banyak menemui istilah-istilah yang belum dipahami.
Berikut adalah
beberapa tips yang dapat menudahkan kita dalam melakukan studi literatur:
1. Catat Poin-Poin Penting dari Tulisan yang Dibaca.
Misalkan dalam membaca
Tugas Akhir sebelumnya, di Bab 1 catat apa hal yang melatarbelakangi peneliti
melakukan riset terset. Atau di Bab 3 apa saja metode yang digunakan. Ketika
membaca paper di jurnal internasional, catat metode apa yang digunakan
dalam penelitian serta apa yang membedakan paper tersebut dengan
penelitian sebelumnya. Perlu juga dicatat mengenai peluang riset lanjutan (further
study) untuk mendapatkan inspirasi mengenai topik apa yang dapat diangkat
menjadi riset baru.
2. Tandai Bagian yang Belum Dipahami
Kalau ada kalimat
atau bagian yang kurang paham, silakan ditandai. Misalnya ketika membaca sebuah
skripsi, di Bab 4 di bagian analisis ada beberapa singkatan seperti SEM, CTE, RTX dan
istilah-istilah yang belum dipahami. Atau di bagian metode terdapat kebingungan atas apa bedanya
validitas dan reliabilitas alat ukur. Hal-hal yang belum dipahami tadi dapat ditandai dengan
tanda tanya atau stabilo.
Selanjutnya
kita bisa menanyakan hal yang kurang dipahami tersebut kepada Om Google, atau kepada dosen
pembimbing ketika jadwal bimbingan.
3. Cari Tahu Arti
Kosakata Baru
Ketika membaca paper dalam Bahasa
Inggris akan sangat mungkin terdapat kata-kata baru yang belum tahu artinya. Biasanya saya akan cari artinya dan
catat. Selain memperkaya kosakata, dengan mempelajari kata-kata baru juga dapat
membantu kita ketika akan mengambil tes IELTS atau GRE.
Ini contoh buku kosakata
(vocabulary) yang saya buat:
Buku Kosakata Baru
Saya masih suka menulis di atas kertas
dan masih pakai tulisan sambung. Tapi kalau mau menulis di notepad atau catatan HP
juga silakan.
Cara keempat
merupakan cara tambahan yang efektif bagi saya, tapi belum tentu berlaku juga
bagi pembaca.
4. Gunakan Imajinasi
Ketika Membaca
Jujur saja, bagi
saya membaca artikel ilmiah cukup berat jika dibandingkan membaca Light Novel
atau Manga. Biasanya ketika baca paper saya tambahkan imajinasi. Misalkan
ketika membaca pengolahan data, saya gambarkan di pikiran saya bahwa sang
peneliti sedang bersusah payah menyebarkan kuesioner pakai kertas dan menunggu
di depan pintu masuk mall. Sambil tidak diperdulikan oleh orang yang lewat. Atau
ketika baca bagian diskusi & manfaat, saya membayangkan sang peneliti
sedang menyerahkan laporan kepada manager yang galak. Pokoknya buat gambaran untuk
memvisualisasikan apa yang ditulis.
Semoga tips-tips ini
bisa membuat kegiatan studi literatur lebih menyenangkan, dan membantu ketika kita akan
menyusun Karya Tulis Ilmiah.
Selamat membaca!
Komentar
Posting Komentar