Tahapan wawancara dalam proses seleksi
pekerjaan merupakan tahap yang krusial untuk menentukan apakah seorang pelamar
dapat diterima di pekerjaan yang dilamar atau tidak. Bagi pemberi kerja,
wawancara bertujuan untuk menilai apakah sang kandidat cocok dengan pekerjaan, tim,
dan organisasi tempat dia akan bekerja nantinya. Bagi pelamar kerja, tahap ini
merupakan kesempatan terbaik untuk “menjual diri” dan meyakinkan pewawancara bahwa
dia merupakan orang yang tepat. Namun, dari pengalaman saya bekerja di bagian Human
Resouce (Sumber Daya Manusia), banyak kandidat yang tidak dapat menampilkan
diri terbaik mereka Ketika interview. Alasan terbesarnya karena belum
mempersiapkan wawancara dengan baik.
Tulisan ini bertujuan memberikan satu
tips yang dapat digunakan untuk mempersiapkan diri sebelum wawancara agar dapat
memberikan jawaban-jawaban terbaik atas pertanyaan yang diajukan oleh
pewawawncara. Tip agar siap menjawab sebelum ditanya saya dapatkan dari Mas Taruna
Perdana, salah satu mentor saya di Ganesha Public Speaking. Beliau pernah berbagi
mengenai persiapan job interview bulan Mei tahun 2019 lalu. Mas Taruna memberikan
kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul ketika wawancara dan menyarakan
untuk menuliskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut terlebuh dahulu.
Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin ditanyakan
meliputi pertanyaan pribadi, pengalaman, hingga logika berpikir. Cara
menuliskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya buat table dengan tiga
kolom yang memuat daftar pertanyaan, jawaban dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris. Alasannya karena sering juga wawancara dilakukan dengan Bahasa Inggris.
Berikut contoh tabel pertanyaan-jawaban.
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Answer
|
Ceritakan diri Anda
|
Alur cerita
|
Tell the story
|
Apa kelebihan dan kekurangan Anda?
|
· Poin 1
· Poin 2
· . . .
|
· Point 1
· Point 2
. . .
|
Bagaimana Anda menghadapi kesulitan dalam pekerjaan
sebelumnya?
|
· Situasi
· Pekerjaan
· Aksi
· Hasil
|
· Situation
· Task
· Action
· Result
|
. . .
|
. . .
|
. . .
|
Cara menjawab yang saya lakukan
adalah menuliskan secara poin-poin dan konten penting dari cerita. Saya juga
menggunakan metode STAR (Situation-Task-Action-Result) untuk menjawab
pertanyaan dengan tipe menggali pengalaman. Kita tidak perlu menuliskan narasi
lengkap, karena tujuannya bukan menghafal. Cukup dengan mencantumkan poin
penting yang dapat menjadi anchor (jangkar) untuk memanggil kembali memori.
Dengan metode ini, kita dapat membuat alur berpikir kita lebih terarah dan menceritakan
secara lengkap dan singkat tentang keadaan yang dialami.
Manfaat terbesar yang saya rasakan
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah mengenal diri sendiri.
Dari jawaban yang saya tuliskan, saya bisa mengenal diri lebih dalam dan
mendapatkan gambaran lebih dalam soal profil diri. Manfaat lainnya, yang dapat menjadi
penolong ketika wawancara, yakni kita dapat menjadi lebih percaya diri dan siap.
Saya tidak menjamin bahwa semua pertanyaan yang ditanyakan oleh interviewer dapat kita siapkan sebelumnya. Di beberapa kesempatan, kandidat
juga sering ditanyakan mengenai bertanyaan teknis pekerjaan dan pengetahuan
umum. Tapi setidaknya jika kita telah menyiapkan jawaban-jawaban atas
pertanyaan yang sering diajukan, kira-kira 60-80% pertanyaan ketika wawancara
sebenarnya dapat kita jawab.
Daftar
pertanyaan yang sering keluar Ketika wawancara kerja dapat diunduh pada tautan
berikut:
Contoh Pertanyaan Wawancara Kerja (Link Download di Atas)
Selamat menjawab
pertanyaan-pertanyaan di atas untuk persiapan wawancara ya. Pastikan Kamu menjawabnya
dengan jujur! Semoga sukses atas pencarian pekerjaannya.
Komentar
Posting Komentar