Bagi seorang Master of Ceremony
(MC) atau Public Speaker, suara yang
bagus dan nyaman didengar oleh audiens merupakan poin plus yang menjual. Contohnya
adalah presenter televisi Jeremy Teti yang kerap membacakan berita dengan suaranya
yang unik. Bahkan ada juga MC yang dikenal akan kekhasan suaranya, misalkan MC
Agung Wibisono dari Bandung yang mendapatkan julukan ‘suara khas selembut kapas’
karena suaranya yang berat namun halus.
Banyak orang yang mengira bahwa suara yang bagus merupakan bawaan dari
lahir. Padahal sebenarnya suara yang nge-bass, jernih, dan nyaring dapat
dilatih. Ada beberapa teknik latihan vokal yang umum digunakan para MC dan pembicara
dalam melatih suaranya sebelum tampil. Metode-metode ini saya pelajari dari Bu
Lusy Luksita (pendiri Lusy Luksita Public Speaking School), Kang Fauzi Noerwenda
(pendiri Sanggar MC di Bandung), dan Kang Agung Wibisono (MC Profesional).
Teknik yang pertama adalah latihan untuk membuat suara lebih berat dan
lebih besar. Caranya adalah dengan humming atau bergumam. Kita dapat menggumamkan apapun, misalkan
menyanyikan lagu atau berhitung. Ketika bergumam, usahakan hingga rongga hidung
ikut bergetar.
Selain suara yang bagus, perlu juga didukung oleh artikulasi (pelafalan
kata) yang benar dan intonasi yang tidak monoton. Oleh karena itu, latihan artikulasi
merupakan hal yang penting agar dapat mengucapkan setiap suku kata dengan
jelas. Ada 3 latihan utama untuk berlatih artikulasi.
Lion Face. Teknik latihan ini adalah berlatih mengucapkan huruf A,
I, U, E dan O, dengan jelas sambil membentuk ekspresi mengikuti huruf yang
diucapkan. Usahakan membuka, menarik, dan memonyongkan bibir semaksimal mungkin
ketika melafalkan setiap huruf. Karena biasanya ketika latihan seluruh otot di wajah
tertarik, hingga membentuk wajah yang seram seperti singa, maka teknik latihan
ini mendapatkan nama demikian. Latihan ini bertujuan untuk membuat setiap huruf
vokal yang kita ucapkan terdengar dengan jelas oleh audiens.
Brrrr. Saya tidak tahu nama teknik ini, tapi yang jelas teknik ini dilatih
dengan cara meniupkan nafas melalui bibir hingga bibir dan lidah bergetar dan
mengeluarkan bunyi “brrrrr”. Sangat mungkin ketika berlatih akan ada cairan
yang ikut terhempas ke luar. Jadi pilihlah tempat yang cocok untuk berlatih
teknik ini. Salah satu tujuanya adalah untuk melemaskan bibir dan lida agar
menghindari kesalahan bicara.
Gigit Pensil. Teknik ketika untuk berlatih artikulasi adalah dengan
mencoba berbicara dengan cara menggigit pensil. Di awal mungkin kata-kata yang
kita ucapkan akan terdengar lucu. Tapi berlatihlah hingga kita dapat berbicara
dengan jelas walau dengan pensil yang mengganjal mulut. Logikanya, apabila ada
gangguan saja kita dapat berkata-kata dengan jelas, apalagi dengan keadaan
mulut yang tanpa hambatan. Pasti akan lebih jelas lagi.
Selain warna suara dan kejalasan pengucapan, supaya tidak monoton,
pembawa acara juga perlu mengatur intonasi
agar tidak melulu datar. Perlu ada intonasi yang naik dan turun agar membuat
audiens lebih tertarik dan menghindari kantuk. Ada tangga nada pengucapan yang biasa
digunakan oleh MC, terutama pada acara formal. Untuk berlatih intonasi ini, mula-mula
kita dapat berlatih naik turun volume suara dan perubahan suara dari bass ke
melengking. Kita dapat menggunakan diagram berikut:
Dengan menggunakan diagram di atas, coba latihan perubahan suara sesuai
dengan arah yang dituju. Semakin ke kanan, suara dibuat semakin ngebass sebaliknya
semakin ke kiri semakin melengking. Untuk sumbu vertikal, semakin ke atas suara
semakin keras dan sebaliknya semakin ke bawah suara akan menjadi lebih pelan.
Teknik pendukung lainnya yang dapat membuat performa penampilan MC
semakin memukai adalah dengan berbicara cepat. Kemampuan berbicara cepat harus
didukung dengan kemampuan berpikir cepat pula. Teknik ini saya pelajari dari
seorang Youtuber bernama Agung Hapsah. Beliau menyarankan untuk berlatih mengucapkan
kata “la”, “ba”, “ma” dengan semaksimal
mungkin berulang-ulang. Selain itu untuk mempercepat kemampuan berpikir adalah
dengan berlatih tounge twister (kumpulan
kata-kata yang dapat “melilit lidah” hingga mungkin terjadi salah ucap). Bentuk
kata-kata tounge twister dalam bahasa
Indonesia misalnya “cengkeh, cengkir, kencur”, “kuku kaki kakakku kaku-kaku”, “satu
biru, dua biru, tiga biru . . ., sepuluh biru”. Contoh tounge twister dalam bahasa Inggris misalkan “how much wood could a woodchuck chuck if a woodchuck could chuck wood”
dan “she sells sea shells on the sea shore”.
Usahakan berlatih hingga dapat mengucapkan kata-kata tersebut dengan cepat dan
tanpa kesalahan.
Selain berlatih pengucapan, suara yang baik juga dapat didukung oleh konsumsi makanan dan minuman yang dapat menjernihkan suara. Untuk dapat memiliki suara yang jernih dan nyaring, ramuan yang dapat dikonsumsi adalah campuran madu, jahe dan kuning telur. Ramuan ini sebaiknya rutin dikonsumsi selama sepekan tiga kali. Ketika di Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) dulu pelatih saya menyarankan untuk minum air embun (air dalam gelas atau botol yang didiamkan di luar semalaman). Katanya dapat membuat suara lebih nyaring di lapangan. Kita juga perlu menghindari makan gorengan atau makanan yang berlemak karena dapat membuat suara yang keluar dari kerongkongan terhambat.
Selamat mencoba dan rasakan perubahan suaramu setelah berlatih dengan
konsisten.
Komentar
Posting Komentar