Seringkali generasi muda sekarang galau dengan
jati dirinya. Akibatnya ada yang terjerumus ke hal-hal negatif dalam rangka
mencari jati dirinya. Kegiatan menggali dan menyelami diri untuk dapat mengenal
diri sendiri merupakan hal yang sangat penting. Banyak manfaat yang dapat
diperoleh seperti dapat mengetahui minat, kesukaan, dan passion, menghilangkan rasa isi dan dengki, bersyukur serta dapat menghindari gangguan prikologis.
Berdasarkan sharing
di grup WA alumni SIAware 29, Bang Wahyu (Wahyu Awaluddin) membagi
pengenalan diri sendiri (self aware)
menjadi 4 bagian.
- kognitif aware: sadar dengan apa pemikiran-pemikiran tersembunyi dan paradigma diri sendiri tentang banyak hal
- emotional aware: sadar dengan emosi diri, tahu apa yang tidak disukai, apa yang dicintai, dan apa yang tidak dipedulikan
- spiritual aware: tahu amalan unggulan lo, yang paling bisa maksimal dilakukaan. Kalau contoh Bang Wahyu itu misalnya sharing pemikiran
- behaviour aware: paham refleks diri dan habit diri, termasuk yang buruk dan yang baik. Misal ada yang sulit liat perasaan orang, dan di-accept saja dengan kondisi yang seperti itu. Tapi perlu juga diberikan disclaimer ke orang itu dan minta ke dia untuk ngomong terus terang, jangan pake kode karena tidak bakal paham. Kalo ada orang yang kesel gara-gara sifat sulit lihat perasahaan itu ya sudah tidak apa-apa. Tetapi sambil dihilankan sedikit-sedikit kekurangannya
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk dapat
mengenal diri, baik secara eksternal maupun eksternal. Cara eksternal salah
satunya dengan mengikuti pelatihan. Salah satu pelatihan yang saya
rekomendasikan untuk diikuti adalah SIAware (Self Insight Awareness Training). Ceritanya
dapat dibaca di link berikut. Secara internal, kita juga dapat menggunakan
beberapa metode seperti bertanya ke diri sendiri, berdiskusi dengan orang lain,
hingga menggunakan tools psikologi
untuk mengetahui karakter. Berikut beberapa metode yang digunakan oleh Bang
Wahyu untuk menggali self-awareness.
Metode yang dipakai Bang Wahyu secara pribadi dapat
dibagi menjadi dua jenis, metode yang cepat dapat hasilnya dan metode yang
butuh waktu, tapi hasilnya paling berefek. Metode yang cepat dapat hasilnya antara
lain:
- cek Personality Plus dari Florence Littauer (metode ini sudah lama sekali, tapi hasilnya lumayan asal jangan dibawa serius).
- cek MBTI (menurut anak psikologi kategorisasi kepribadian ini ini ilmiah, tapi tetap banyak orang yang mengakui karena hasilnya cocok)
- tes talent mapping (ini metode terbaik sejauh ini menurut Bang Wahyu)
- tes kepribadian lewat biometrik, salah satunya dengan tes STIFIn yang menggunakan sidik jari
- cek buku koleksi sendiri. Mayoritas genre nya apa aja? Self development? history? religi? nah berarti itu sesuatu yang disukai
- tanya ke orang tua dan sahabat dekat
- tanya ke 50 orang yang dikenal. Pertanyaannya kurang lebih seperti ini, "tolong deskripsiin (diri kita) dengan satu kata". Biasanya keluarnya tidak jauh-jauh amat, semuanya mirip. Kalau untuk diri Bang Wahyu kata-kata yang keluar misalnya "buku", "belajar", "inspirasi", "sejarah", "masa depan", "digital", dan "nulis".
Metode -metode yang paling berefek, yang
paling bikin yakin, tapi butuh waktu di antaranya:
- Bagi yang muslim shalat tahajud dan doa minta petunjuk
- Membuat plan hidup tapi berdasarkan apa yang kita senangi, bukan apa yang society senangi. Contoh, tanyain ke diri sendiri, "kalau uang bukan masalah dan saya mampu, sebenernya saya mau menghabiskan satu hari itu untuk berbuat apa?" kalau jadwal harian dambaan Bang Wahyu seperti ini: bangun pagi, sholat, mandi, blablabla, jogging, sarapan, membaca, menulis, dan sharing sampai malam, sesekali travelling. Artinya diri Bang Wahyu menyenangi kegiatan-kegiatan tersebut. Tebak yang bisa melakukan itu dunia industri apa? haha... Coba tanyain hal yang sama ke diri kita.
- coba aware dengan emosi kita sendiri. Apakah kita merasa penting atau tidak marah balik ke dia? Apa values yang dianggap penting? Misal, kita marah tidak kalo ada yang ngejek kita miskin? Apa itu artinya kita merasa harta itu penting? Atau kita pikir harta itu penting tapi tidak suka boros? Daftar Values yang dianggap penting ini perlu kita catat.
Self aware
terkait banyak dengan
emosi, acceptance, dan self-understanding. Katakanlah kita paham teori self aware, tapi kalo kita belum merasakan
self-aware, tetap saja tidak
bisa. Oleh karena itu untuk
dapat mengenal diri sendiri, hal yang perlu dilakukan adalah memperbanyak
interaksi dengan
diri sendiri, banyak ikutan tes, flashback
ke masa lalu, bertanya ke orang
lain, dan doa. Jadi perlu tindakan juga, tidak cukup
hanya membaca buku tentang self-aware saja. Selamat mempraktikkan tips-tips di atas dan
menyelami diri lebih dalam lagi.
Komentar
Posting Komentar