Cerita islami kali ini akan menceritakan
kisah perumpamaan yang diberi judul Singa, Ular, Tikus Kembar dan Madu.
Seorang pria muda sedang berjalan-jalan di tengah hutan, ketika tiba-tiba seekor singa mengaum keras dan mengejarnya, tentu saja pria itu berlari secepat mungkin untuk menyelamatkan diri.
Dia melihat ada sebuah sumur di depannya dan tanpa pikir panjang ia langsung melompat masuk ke dalam sumur itu untuk menyelamatkan diri.
Setelah masuk ke dalam sumur ia langsung menangkap tali timba yang menggantung. Pria itu merasa lega karena ia tidak terus jatuh ke bawah. Tapi ketika ia mengarahkan pandangannya ke ke dasar sumur, ia melihat seekor ular besar dengan mulut terbuka lebar siap mencaplok dan menelannya.
Lalu anak muda itu mendongakkan kepalanya ke atas dan dia melihat dua ekor tikus yang berwarna hitam dan putih menggigit tali timba yang sedang dipegangnya. Sedangkan singa yang tadi mengejarnya masih terdengar mengaum dan berkeliaran di luar sumur.
Jantung anak muda itu berdetak
kencang, hatinya berdebar-debar dan akalnya bertanya-tanya bagaimana ia bisa
keluar dari sumur dan menyelamatkan diri dari singa?
Ketika ia sedang berfikir keras, tiba-tiba dia melihat sebuah sarang lebah tepat di depan matanya, madu segar terlihat lezat dan menetes dari sarang itu. Diapun segera mencolek madu itu dengan jarinya, dan kemudian menjilatnya. Madu itu benar-benar lezat. Sesaat ia pun lupa dengan Singa, ular dan tikus kembar yang mengunyah tali timba.
Dia pun memutuskan untuk terus merasakan nikmatnya madu, sementara tikus kembar pun terus memakan tali timba dengan nikmat pula. Sampai tiba saatnya tali terputus dan si pemuda jatuh masuk ke dalam mulut ular yang menunggu di dasar sumur.
Imam al-Ghazali mengibaratkan bahwa singa adalah seperti malaikat maut yang berada di atas kita dan siap mencabut nyawa kapan saja. Sedangkan Ular itu adalah seperti kuburan yang sedang menunggu kematian kita. Sementara tikus hitam dan putih yang menggigit tali adalah seperti siang dan malam yang selalu menggigit dan menghabiskan hari-hari dalam kehidupan kita. Dan madu itu seperti dunia ini yang terasa manis dan lezat untuk sesaat dan membuat kita lupa akan kematian dan hari akhirat.
Sumber: https://bahaudinonline.blogspot.com/2013/12/singa-ular-tikus-kembar-dan-madu.html
Komentar
Posting Komentar