Saya mendapatkan banyak tips praktis ketika mengikuti Kelas
Advance pada pelatihan public speaking. Advanced Public Speaking Class dari
Ganesha Public Speaking berfokus untuk meningkatkan kemampuan berbicara di
depan umum terutama pada penyampaian presentasi.
Saya direkomendasikan training oleh Kak Aldi (Aldila
Rizkiana). Saya melihat ketika seminar dan sidang thesisnya, Kak Aldi
menyampaikan materi dengan lancar, alurnya rapi mudah dipahami dan didukung
oleh slide yang simple tapi selaras dengan presentasinya.
Traning yang Saya ambil berlangsung dari pukul 08.00 – 21.00
pada hari Sabtu & Ahad, 25 & 26 Agustus 2018 di Hotel Santika Bandung.
Peserta kelasnya total berjumlah 8 orang pada batch ini. Kelas kecil, tapi
efektif karena setiap orang memiliki kesempatan untuk bicara. Ada 3 orang
trainer yang meng-handle kelas ini, Fauzi Noerwenda, Taruna Perdana, dan Panji Priambudi. Ketiga trainer tersebut merupakan ahli di bidang public speaking dan
memiliki spesialisasi di bidang tertentu.
E-Brocuhre Kelas Advanced
Terdapat dua bagian penting dalam presentasi, yakni
persiapan (prerapration) dan pelaksanaan presentasi (presentation). Para public
speaker mengatakan bahwa persiapan setidaknya sebanyak 10 kali dari presentasi.
Apabila presentasinya 1 jam, maka persiapan yang ideal adalah 10 kali lipatnya.
Sebelum kelas dimulai, terlebih dahulu kami diminta
menyiapkan materi dan mengirimkan slide presentasi dalam power point. Kata
admin GPSS, “Kelas Advanced hanyalah baju dan make-up-nya. Konten utamanya
adalah materi Bapak/Ibu sendiri”. Saya memilih untuk membawakan materi PRA
(Participatory Rural Appraisal) dari Creavill karena alasan simple, slide-nya
sudah ada dan Saya sudah pernah mendapatkan materinya dari Kang Agung dan Kang
Iqbal (Founder Creavill).
Hari pertama berfokus pada persiapan. Setelah memfiksasi
topik yang akan dibawakan, kami melakukan tahapan creating idea untuk mendefinisikan WHO (kepada siapa kita akan
berkomunikasi dan WHAT (apa yang kita mau dari audiens, apakah hanya sekedar
tahu [KNOW] atau dapat melakukan [DO]). Selanjutnya kami melakukan proses brainstoring
untuk men-generate sebanyak-banyaknya ide yang berkaitan dengan topik yang kami
pilih. Ternyata banyak sekali ide yang dapat muncul dan kemungkinan kekurangan
bahan untuk dibicarakan itu amat minim.
Untuk dapat menyajikan presentasi yang dapat membuat orang
tergerak, ada 2 syarat yang harus dipenuhi: kebutuhan logis dan emosional
audiens terpenuhi. Menyajikan data dan fakta yang mendukung, rasional dan masuk
akan serta mengemasnya dengan unsur cerita (story telling) dapat memenuhi dua
kebutuhan tersebut. Terlebih kita sebagai orang timur yang suka cerita,
presentasi yang memuat konten cerita pengalaman pribadi, keluarga atau teman
akan lebih powerful dibandingkan mengutip cerita dari tokoh. Ada beberapa kasus
khusus dimana unsur logika jauh lebih dominan dalam presentasi, misalkan pada
sidang Tugas Akhir atau presentasi makalah ilmiah. Hal yang paling penting
dalam presentasi tersebut adalah bagaimana penelitian dilakukan dan apa
hasilnya.
Yeah! Tampil di Publikasi di IG Ganesha Public Speaking
Masuk ke bagian presentasi, ada 3 bagian alur presentasi:
pembukaan, isi dan penutup. Kami belajar mengenai pembukaan yang impactful dengan
perkenalan serta why (mengapa penting menyampaikan topik, mengapa topik ini
penting bagi audiens). Bagian isi merupakan bagian terpenting dalam presentasi,
content is hero. Dalam pemaparan materi TED Talk, kebanyakan public speaker
gaya presentasinya biasa saja sebenarnya, tapi karena kontennya eksklusif dan
berkualitas, semua penonton memperhatikan dan seakan tidak mau terlewatkan satu
kata pun yang disampaikan. Oleh karena itu pembicara harus dapat menyampaikan
konten yang berbobot tersebut dengan simpel. Salah satu caranya dengan membagi
menjadi 3 keywords agar mudah diingat oleh audiens. Bagian penutup diisi dengan
review materi, penarikan kesimpulan dan pemberian command.
Setiap peserta praktik presentasi langsung dengan membawakan
mengenai topiknya masing-masing. Di angkatan ke-167 yang sekarang, ada Pak
Nanang, seorang konsultan IT yang membawakan presentasi mengenai mobile data
dan jaringan; Lulu, Mahasiswa, PGPAUD UPI yang membawakan materi mengenai
anak-anak; Athaya, mahasiswa Sosiologi UNPAD dan penggiat literasi yang membuat
kami penasaran dengan presentasi BuJo; Firman, mahasiswa Univ. Applied Science
Berlin, yang jauh-jauh datang dari Jerman untuk berbagi mengenai kehidupan dan
studi di Jerman; Marsya, seorang Grafolog yang menarget “emak-emak jago jualan”
untuk melesatkan bisnis mereka dengan Grafobusiness; Fajar, seorang desainer
grafis dari tanggerang yang mengangkat topik copywriting untuk pemasaran online;
serta Firari, mahasiswi PWK ITB yang ingin mengedukasi anak-anak SMA
mengenai program studi planologi.
Sesi malam yang dibawakan oleh Taruna Perdana bagi saya
merupakan sesi yang paling menohok. Pada sesi yang membahas impresi dan
penampilan tersebut Saya banyak memperoleh ilmu baru mengenai menampilkan kesan
pertama yang diinginkan, serta memadu padankan pakaian dan asesoris yang dapat
membuat penampilan kita lebih powerful ketika melakukan public speaking. Saya
sadar bahwa sebelumnya Saya masih kurang memperhatikan pakaian apa yang saya
kenakan dan ternyata ada beberapa pemahaman yang kurang tepat. Sang Trainer
membahas mulai dari pakaian unuk pria dan wanita, aksesoris, budaya kita dalam
berpakaian, dan juga membahas batik, pakaian khas Indonesia. Kalau di internet
biasanya hanya dibahas mengenai cara berpakaian menggunakan kemeja, jas dan
blazer, namun pada training ini juga dikaji mengenai motif batik, jenis batik,
perbedaan batik perempuan dan laki-laki hingga pada kesempatan public speaking
apa yang dapat menggunakan batik.
Post berikutnya akan membahas training Kelas Advance Ganesha
Public Speaking hari ke-2
Komentar
Posting Komentar