Hampir di setiap acara atau
kepanitian, akan ada nametag sebagai
tanda pengenal. Namun, dibeberapa acara yang pernah Saya alami bukannya
membantu keberjalan acara, melainkan malah menghambat. Misalnya nametag yang terbalik sehingga nama
peseta atau panitia kekecilan, nametag
yang menggantu sehingga mengganggu mobilitas, hingga tulisan atau cetakan yang
luntur akibat terkena air.
Post ini bukan bertujuan untuk
membahas mengenai kegunaan nametag,
melainkan untuk memberi contoh salah satu desain yang menurut Saya ideal untuk
beberapa jenis kegiatan seperti pelatihan. Dari beragam jenis dan desain yang
pernah Saya temui, ada satu desain nametag
yang menrut Saya punya beberapa keunggulan dibandingkan nametag lain yang pernah saya peroleh. Desain tersebut sebagai
berikut:
Nametag dengan Peniti (Ukuran Business Card)
Sebagai gambaran, SIAware (Self
Insight Awareness) Training adalah pelatihan untuk mengenal soal diri sendiri
dan meningkatkan awareness. Nametag
tersebut bertujuan agar saling dapat mengetahui nama panggilan peserta,
fasilitator dan trainer. Nametag
berwarna kuning adalah untuk peserta dan yang berwarna orange adalah untuk
fasilitator, panitia dan tim trainer.
Ada 3 alasan utama yang membuat
Saya merasa bentuk nametag ini
efektif dan efisien, antara lain:
1. Tampilan
yang Ergonomis
Tulisan yang paling mudah dibaca
adalah tulisan dengan tinta hitam di atas media berwarna putih. Kalaupun ingin
menggunakan warna lain, pilihlah warna yang kontras antara latar belakang dan
tulisannya. Tulisan hitam di kertas kuning akan lebih mudah dibaca daripada
tulisan berwarna hijau yang ditulis di media berwarna kuning.
Ukuran tulisan juga berperan
penting dalam kemudahan keterbacaan. Pada beberapa desain nametag, nama acara atau bahkan logo acara dicetak jauh lebih besar
daripada nama peserta atau panitia itu sendiri. Tulisan nama pada nametag setidaknya dapat dibaca (oleh
mata normal) dalam jarak 10 meter. Padahal ketika panitia dan peserta sudah
sama-sama tahun informasi mengenai acara tersebut (nama, tempat, waktu, dsb),
yang paling penting untuk ditonjolkan adalah nama sang pemilik nametag. Untuk membedakan antara peserta
dan panitia dapat dibedakan dari warna dasar nametag.
2. Jenis
Bingkai yang Sesuai
Pernahkah Kamu sulit membaca
tulisan pada nametag karena terbalik?
Pada nametag yang bentuknya
dikalungkan di leher, sebaiknya kertaas nametag
dicetak dua sisi atau digantung menggunakan tali yang mengikat di kedua sisinya.
Dengan menggunakan bentuk nametag
kartu yang disematkan dengan menggunakan
peniti, nametag ini bisa disematkan
di mana saja pada pakaian, tidak perlu khawatir tertutup jaket atau pakaian
lainnya.
3. Bahan
yang Murah
Apabila budget acara besar, nametag dapat dibuat seperti ID Card
pegawai dengan smartchip ataupun desain lainnya. Namun apabila anggarannya
terbatas, biaya cetak untuk nametag pun
biasanya tidak terlalu besar. Bentuk nametag
pada contoh tidak perlu mengeluarkan biaya yang tinggi. Cukup dicetak dengan
menggunakan tinta hitam / toner di kertas berwarna. Dan satu kertas ukuran A4
dapat memuat banyak nama. Jadi tidak perlu cetak dengan tinta berwarna dan juga
tidak perlu khawatir tintanya akan luntur ketika terkena air.
Jenis nametag seperti ini memang tidak dapat digenerasiliasi untuk semua
acara. Pada konferensi internasional bisa jadi pada nametag perlu juga ditambahkan foto dan ID peserta. Pada kegiatan
ospek jurusan misalnya, ukuran nametag
harus besar dan mencantumkan golongan darah dan penyakit yang diidap. Namun untuk acara seminar, pelatihan, atau
kegiatan di kampus lainnya, bentuk nametag
seperti ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan nametag kalung yang biasanya.
Contoh Nametag Kalung yang Dimaksud
Komentar
Posting Komentar