Pak Matthias Aroef lahir di kampung
Tarandam, Sumatera Barat, pada tangal 20 September 1930. Beliau adalah anak
ketiga dari pasangan Moh. Aroef dan Rabiah Aroef. Kelak dari tanah Minangkabau
inilah lahir seorang tokoh pelopor keilmuan Teknik dan Manajemen Industri di
Republik ini.
Prof. Matthias Aroef
Sempat Berpindah-Pindah Sekolah
Beliau menempuh pendidikan dasar
dan menengah dengan berpindah-pindah kota. Pertama, beliau mengenyam pendidikan
formal di kelas 0 Maria School. Beliau duduk di bangku kelas 1 di HIS (Holland
Inlande School) dan pindah ke Twede Ardjoena School, Jakarta, pada tahun 1943.
Kemudian beliau melanjutkan pendidikan mengengah di SMP Manggarai, pindah ke
SMP Cirebon, lalu SMP Salatiga dan lulus di SMP Treban Taman Yogyakarta pada
tahun 1947 dengan peringkat terbaik. Perpindahan sekolah ini mengikuti ayah
beliau yang berpindah tempat dinas.
Foto Masa Kecil Pak Matthias
Dokumentasi Keluarga Matthias Aroef (MA)
Jalur pendidikan formal yang lebih
tinggi beliau ambil di SMA Padmanaba Yogyakarta. Semasa itu beliau harus
berjuang memanggul senjata pada aksi militer mempertahankan kemerdekaan tanah
air selama tahun 1948-1949. Ijazah SMA beliau peroleh di SMA Budi Utomo Jakarta
pada tahun 1951 dengan titel terbaik.
Pak Matthias Aroef menjejakkan
kakinya di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) Bandung (Faculteit der Technische Werenschappen van
de Universiteit van Indonesia) di tahun yang sama dengan kelulusan SMA.
Selama kuliah di teknik mesin, beliau dapat menyelesaikan setiap mata kuliah
dengan baik dan selalu memperoleh tentamenbriefjes.
Ijazah P-2 beliau diperoleh pada tahun 1954.
Matthias Aroef ketika menjadi mahasiswa FT UI
Dokumentasi Keluarga Matthias Aroef (MA)
Memiliki impian untuk membangun
pendidikan tinggi di Indonesia, Pak Matthias menempuh studi master di Cornell
University pada tahun 1956-1957 dengan difasilitasi oleh beasiswa ICA (International
Cooperations Adminstration). Di Sibley School of Mechanical Engineering, beliau
mengambil spesialisasi Industrial and
Engineering Administration.
Gelar Ph.D (Doctor of Philosophy) dalam Industrial
Engineering diperoleh dari The Ohio State University pata tahun 1965 dengan
judul disertasi: A Study of the Productivity
of Indonesian Manpower. Beliau merupakan orang Indonesia pertama yang
bergelar Doktor di bidang mesin.
Perjalanan Karir Sebagai Akademisi
Setelah menyelesaikan pendidikan S2
beliau pulang kembali ke Indonesia untuk menjadi asisten ahli di bagian mesin
FT UI sesuai surat keputusan rektor yang ditetapkan tanggal 1 Januari 1958.
Beliau dipercaya menjadi ketua Bagian Mesin setelah dua tahun berselang. Beliau
diangkat menjadi guru besar ITB di bidang Teknik Industri pada tahun 1973.
Beliau juga diamanahi untuk menjadi dekan Departemen Mesin dan Elektro yang
ke-3 pada tahun 1974. Jabatan sebagai Wakil Rektor II juga sempat diemban
beliau ketika Prof. Dr. Ing. Iskandar Alisjahbana naik menjadi rektor ITB pada
tahun 1977.
Pada level nasional, beliau sempat
diamanahi oleh Bung Karno untuk me-manage
perusahaan-perusahaan Belanda yang dinasionalisasikan segera setelah beliau
menyelesaikan studi doktoralnya. Konsep produktivitas terus dibawa hingga
beliau ditunjuk oleh Departemen Tenaga Kerja untuk memimpin Dewan Produktivitas
Nasional pada tahun 1983. Kontribusi beliau terhadap peningkatan produktivitas
kinerja di Indonesia dapat dilihat dalam tulisan dan karya beliau. Pak Matthias
juga dipercaya untuk menjadi alternate
director of Indonesia oleh The Asian Productivity Organization (APO). Dunia
pun mengakui kontribusi Pak Matthias sehingga beliau diangkat menjadi anggota
The International Advisory Council of the
World Confederation of Productivity Sciences pada tahun 1986.
Pembicara kuliah tentang produktivitas
Galeri buku "40 Tahun Teknik Industri dalam Pembangunan Indonesia"
Berjuang Merintis Teknik Industri di Indonesia
Terdapat sebuah tantangan yang
dihadapi para sarjana Teknik Mesin pada tahun 1950-an, yakni bagaimana agar
pengoperasian kegiatan produksi menjadi ekonomis dan juga lancar. Pada tahun
1955, Pak Matthias menggagas penambahan mata kuliah baru bagi Teknik Mesin
dalam bidang pengelolaan pabrik. Ide tesebut dapat terealisasi ketika pada
tahun 1958 dibuka beberapa mata kuliah
baru di departemen. Teknik Mesin yang terkait dengan teknik produksi.
Kepulangan Pak Matthias dari
Amerika juga semakin membulatkan tekad beliau untuk terus mengembangkan Teknik
Industri di tanah air. Pemikiran beliau mengenai pentingnya pembentukan jurusan
Teknik Industri akhirnya berbuah hasil ketika pada tanggal 1 Januari 1971
terjadi peristiwa bersejarah, yaitu diresmikannya pembentukan Departemen Teknik
Industri (TI) pertama di Indonesia. Beliau sekaligus menjabat menjadi ketua Departemen
Teknik Industri perintis ini.
Pak Matthias ketika masih aktif di kampus
Galeri buku "40 Tahun Teknik Industri dalam Pembangunan Indonesia"
Pada awalnya hanya ada satu program
studi TI, yaitu di Institut Teknologi Bandung (ITB) saja. Pada tahun berikutnya
beberapa universitas swasta dan negeri lainnya melakukan studi banding ke ITB
untuk membuka jurusan baru ini di universitasnya. Berkat bimbingan Pak Matthias
dan anak didiknya, “virus” TI ini dapat menyebar ke seluruh Indonesia. Hingga
bulan Desember 2016 tercatat ada 197 jurusan Teknik Industri di
universitas-universitas yang tersebar di seluruh penjuru nusantara.
Manifestasi dan aplikasi keilmuan
TI kemudian direalisasikan oleh Pak Matthias dalam organisasi LETMI (Lembaga
Teknik dan Manajemen Industri) pada tahun 1971. Tidak berhenti pada jurusan TI
saja, gagasan mengenai peningkatan produktivitas yang dibawa oleh Pak Matthias
Aroef juga merupakan cikal bakal munculnya program studi pascasarjana MBA-T (Master of Business Adminstration-Technology),
Sekolah Bisnis dan Manajemen, serta program studi Manajemen Rekayasa Industri
yang dibentuk di ITB.
Buku yang berisi perjuangan Pak Matthias dalam merintis TI
Jasa tersebutlah yang membuat nama
beliau layak diabadikan dalam gedung yang digunakan untuk perkuliahan Teknik
Industri di ITB. Penyematan nama gedung ini resmi berdasarkan Surat Keputusan
Rektor Institut Teknologi Bandung nomor 360A/SK/I1.A/PP/2016 tentang Penamaan
Gedung Labtek III Menjadi Gedung Labtek III Matthias Aroef yang ditetapkan di
Bandung pada tanggal 1 Desember 2016.
Seorang Dosen yang Disiplin
Pak Matthias dikenal sebagai sosok
yang tegas dan disiplin oleh para mahasiswanya. Beliau selalu berpakaian rapi
dan lengkap ketika mengajar di kelas. Beliau terkenal gagah di kalangan
mahasiswa ketika datang ke kampus dengan mengedarai mobil Chevrolet Impala
tahun 1962 berwarna merah ke kampus. Sosoknya yang gagah bukan berarti membuat
beliau tertutup dari masukan. Kebalikannya beliau sangat terbuka untuk dikritik
seperti yang diungkapkan oleh Dibjo Raharjo, salah satu anak didik beliau.
Pak Matthias ketika mengajar di kelas
Dokumentasi Keluarga Matthias Aroef (MA)
Hal yang dikenang oleh mahasiswa
Pak Matthias adalah metode penyampaian materi yang efektif dan efisien.
“Yang Saya kagum, Pak Matthias
seorang professor yang sangat baik, dalam arti, bila menyampaikan kuliah sangat
pas. Tidak kelebihan dan tidak kurang”
-F.X. Djoko Sudibyo, Ir.-
Alumni dari anak didik beliau sudah
berkontribusi di beragam bidang. Ada yang berprofesi sebagai akademisi, menjadi
pemimpin korporat, merintis usaha sebagai wirausahawan, hingga aktif di
pemerintahan sebagai menteri dan staf ahli kepresidenan. Satu hal yang
masing-masing mereka bawa adalah bahwa ilmu Teknik Industri dapat diaplikasikan
dalam semua bidang pekerjaan, bahkan pada kehidupan sehari-hari.
Sosok Panutan dalam Keluarga
Tanggal 1 Januari 1959 beliau
menikah dengan Aida Tando di Jakarta. Aida Tando merupakan teman sepermainan
Pak Matthias Aroef dari kecil. Beliau dikaruniai tiga orang anak, Arita, Arwin
Masiando dan Airina Matthias. Sekarang beliau tinggal bersama keluarganya dan
menghabiskan masa tua dengan menyibukkan diri bersama keluarga. Beliau sangat
menyayangi keluarganya, begitu pula dengan keluarganya yang sangat menyanyangi
beliau.
Pak Matthias bersama keluarga besarnya
Dokumentasi Keluarga Matthias Aroef (MA)
Terima kasih Parama..
BalasHapusCatatan blog tentang pak Matthias yg lengkap..
Mohon maaf...sedikit koreksi foto masa kecil...itu foto kakak saya. Tks kpd Pak Aditya Parama sdh menulis blog ini :)
BalasHapusMaaf lupa...sy Airina Matthias (Poppy)
Hapus